Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Zelensky Masih Nungguin Obrolan dengan China, Sindir Negara Masyarakat Banyak dan Berpengaruh

        Zelensky Masih Nungguin Obrolan dengan China, Sindir Negara Masyarakat Banyak dan Berpengaruh Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
        Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

        Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, belum melihat rencana China untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina. Tapi ia akan menyambut baik pembicaraan dengan Beijing.

        Dalam dokumen mengenai masalah integritas, kedaulatan, dan keamanan, China yang merupakan sekutu Rusia telah mengatakan, akan menetapkan posisinya dalam konflik di Ukraina melalui cara politik. Zelensky ditanya tentang prospek bertemu Presiden China Xi Jinping.

        Baca Juga: Nyelekit, Mahathir Mohamad Soal Perang Rusia-Ukraina: Bukti Kecintaan Orang Eropa sama Perang

        "Kami ingin bertemu dengan China. Ini merupakan kepentingan Ukraina hari ini," katanya dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez yang berkunjung ke Kiev, Kamis (23/2/2023).

        Zelensky mengatakan, ia baru mendengar "hal-hal umum" mengenai usulan China dari diplomat-diplomat Ukraina. Tapi hal itu mendorong China mempertimbangkan untuk menjadi penengah demi mencapai perdamaian.

        Pekan ini surat kabar Amerika Serikat Wall Street Journal melaporkan, Xi akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa bulan ke depan. Ia diperkirakan akan menyampaikan "pidato perdamaian" dalam peringatan satu tahun perang Ukraina.

        "Semakin banyak negara, terutama negara-negara dengan masyarakat, yang besar, yang berpengaruh, memikirkan bagaimana mengakhiri perang di Ukraina sambil menghormati kedaulatan kami, perdamaian yang adil akan semakin cepat terjadi," kata Zelensky.

        Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, petinggi kebijakan luar negeri Partai Komunis China Wang Yi telah membagikan beberapa poin usulan China dalam pertemuan mereka di New York.

        Kuleba mengatakan, Ukraina tidak dapat menarik kesimpulan mengenai rencana itu tanpa melihat dokumennya, dan akan mempelajarinya dengan hati-hati setelah menerimanya.

        Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Wang yang berkunjung ke Moskow pada pekan ini tidak membahas rencana perdamaian itu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ketika mereka bertemu pada Rabu (22/2/2023) lalu.

        Rusia juga menyambut baik peran aktif China dalam menyelesaikan konflik di Ukraina. Moskow mengatakan menghargai "pendekatan seimbang" China.

        Beijing berusaha mencapai kesepakatan damai dan kunjungan Wang ke Moskow memicu berbagai reaksi dari Barat, yang yakin Rusia semakin mengandalkan China. Beijing salah satu dari sedikit negara yang mampu mencoba memengaruhi Moskow.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: