Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Efek Kasus Mario Dandy, Kebiasaan Pamer Harta dari Pejabat Era Jokowi Disoroti: Ingin Terlihat Kaya, Dianggap Beda!

        Efek Kasus Mario Dandy, Kebiasaan Pamer Harta dari Pejabat Era Jokowi Disoroti: Ingin Terlihat Kaya, Dianggap Beda! Kredit Foto: Instagram/__broden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sosiolog Devie Rahmawati turut menyoroti fenomena terkait kebiasaan pamer harta dalam kalangan pejabat dalam Pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi.

        Hal tersebut menyusul kotak pandora yang telah terbuka dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio.

        Baca Juga: IKN Segera Banjir Lapangan Sepak Bola, Jokowi Kembali Tebar Janji: Pembangunannya Akan Dibiayai FIFA

        Gaya hidup sangat mewah dari sosok kontroversial tersebut menyeret keluarganya yang ternyata merupakan bagian dari jajaran Kementerian Keuangan.

        Bahkan hal tersebut membuat jabatan dari salah satu anggota keluarganya tersebut dicopot oleh Sri Mulyani.

        Hal ini membuat sejumlah pihak menyoroti bagaimana gaya hidup atau kebiasaan dari pamer harta sejumlah pejabat lainnya.

        Fenomena inilah yang disoroti Devie, dirinya mengatakan hal biasanya terjadi dalam kalangan orang tua yang sering menggunakan media sosial.

        Baca Juga: Tiba-tiba Kaitkan Agama Sama Kasus Mario Dandy, Grace Natalie Langsung Dikuliti: Ini Ciri Khasnya...

        Hal tersebut terjadi karena orang tua kurang pengetahuan apa yang disebarkan anaknya di media sosial.

        "Berdasarkan riset terkini, bahwa orang tua yang sering post di media sosial, dia akan membiarkan anaknya posting apapun di medsos," kata Devie kepada fajar.co.id.

        Baca Juga: Efek Megawati Kritik Ibu-ibu Getol Ikuti Pengajian, Elite NU Turun Tangan: Dikira Hanya Tadarusan...

        "Mengapa banyak orang tua yang suka mendemonstrasikan kekayaannya. Karena mereka ingin menunjukkan kalau orang kaya ini berbeda dengan kalangan pekerja industri. Mereka ingin menunjukkan hierarki paling tinggi," tambah dosen Universitas Indonesia itu.

        Baca Juga: Megawati Tak Usah Penasaran, PDIP Bisa Rasakan Sendiri Manfaat Pengajian: Cobalah, Jangan Dikira...

        Dia menjelaskan pemahaman tentang pamer harta ini sudah ada sejak tahun 1800. "Sekarang sudah ada sosmed-sosmed yang menjadi etalase bagi kalangan tersebut untuk bisa menunjukkan mereka berada di status sosial tertentu," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: