Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengajian Sudah Menjadi Bagian dari NU, Pernyataan Megawati yang Kaitkan dengan Peningkatan Stunting Blunder Berat!

        Pengajian Sudah Menjadi Bagian dari NU, Pernyataan Megawati yang Kaitkan dengan Peningkatan Stunting Blunder Berat! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik. Setelah menyindir emak-emak yang saat ini doyan ke pengajian. 

        Hal ini malah kata dia membuat keluarga terbengkalai, terutama pemenuhan gizi keluarga sehingga terjadi stunting pada anak-anak.

        Megawati disebut “nyinyir” terhadap ibu-ibu pengajian yang dianggapnya kurang memperhatikan anak-anak mereka.

        Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Megawati Soekarnoputri Dikasih Mandat Baru oleh Presiden Jokowi: Lah.. Alah, Kok Nyusahkan Saya Toh!

        "Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf," kata Mega di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.

        "Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain?)" ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.

        Menanggapi pernyataan ini, Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi pada Kabinet Persatuan Nasional, A.S Hikam mengatakan bahwa Megawati telah blunder.

        “Kesimpulan saya untuk sementara ya sebagai pengamat politik ya, dengan satu kata saya mengatakan ini adalah blunder,” kata dia melansir melansir dari Padasuka TV, Senin (27/02/23).

        “Bagi orang-orang apalagi orang muslimat, fatayat atau bahkan NU sendiri itu betul-betul yang namanya pengajian itu adalah ya apa ya sudah menjadi dunia mereka begitu,” tambahnya..

        “Jadi pengajian itu dianggap sebagai sesuatu yang bertanggung jawab terhadap persoalan itu maka kemudian pemikiran-pemikiran itu bisa bermacam-macam ya” jelasnya.

        Hikam juga menambahkan, masalahnya adalah statement itu tidak mungkin hanya bisa ditafsirkan oleh si pengucap.

        “Tetapi dia juga diterima oleh mereka yang mendengar dan biasanya kalau sudah begitu maka pemaknaan terhadap apa yang diucapkan itu bisa sangat bervariasi dan kadang-kadang sangat berbeda dengan apa yang diinginkan oleh yang mengucap,” tambahnya.

        Baca Juga: Megawati Soekarnoputri: Banyak Lho yang Ndak Seneng sama Saya

        “Nah kebetulan ya ujaran yang digunakan oleh Bu Mega ini adalah sesuatu yang mempunyai semacam pemahaman yang sangat eksistensial bagi satu kelompok yaitu bagi umat Islam,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: