Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Reaksi Kepala Mata-Mata Rusia Soal Klaim Bos CIA: Dia Hebat, tapi Tidak Berpengalaman

        Reaksi Kepala Mata-Mata Rusia Soal Klaim Bos CIA: Dia Hebat, tapi Tidak Berpengalaman Kredit Foto: Reuters/Evgenia Novozhenina
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) telah memberikan penilaian positif atas pembicaraan November lalu dengan direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat di Turki.

        Pernyataan Sergey Naryshkin muncul setelah William Burns menuduh mitranya dari Rusia menunjukkan "sikap yang sangat menantang" dan "rasa sombong dan keangkuhan" selama perundingan.

        Baca Juga: Menyelisik Gerakan Pemuda yang Terinspirasi Anime Jepang Terkait Gelombang Kekerasan di Rusia

        Berbicara kepada wartawan pada Senin (27/2/2023), Naryshkin diminta untuk mengomentari komentar yang dibuat oleh Burns dalam sebuah wawancara dengan CBS News, di mana ia menggambarkan pertemuan tingkat tinggi antara keduanya sebagai "sangat menyedihkan."

        "Saya masih menilai positif sifat dan hasil pertemuan dengan kolega saya William Burns," kata Naryshkin, mencatat bahwa negosiasi di ibu kota Turki itu sangat penting dan berlangsung "dalam suasana yang sangat nyaman."

        Kepala mata-mata Moskow itu kemudian mengungkapkan "rasa hormatnya yang besar" kepada mitranya dari AS.

        "Burns adalah seorang diplomat yang sangat berpengalaman dan terampil ... yang, mungkin, belum memiliki banyak pengalaman sebagai Direktur CIA," kata Naryshkin.

        Kepala SVR mencatat bahwa negosiasi berlangsung selama 2,5 jam. "Ini saja sudah menunjukkan bahwa pertemuan itu tidak akan berlangsung selama itu jika salah satu pihak bersikap sombong, kasar, dan arogan," tambahnya.

        Naryshkin juga berspekulasi tentang mengapa Burns bisa mendapatkan kesan seperti itu. "Mungkin, dia mengerti bahwa selama percakapan ini, selama pembicaraan ini, saya tidak hanya bersandar pada pendapat saya ... tetapi juga pada pendapat jutaan orang Rusia."

        Pertemuan itu berlangsung di Ankara pada pertengahan November dan diyakini sebagai kontak langsung pertama antara pejabat tinggi AS dan Rusia sejak Moskow meluncurkan kampanye militernya di Ukraina pada Februari 2022.

        Pada saat itu, Gedung Putih mengatakan bahwa Burns "menyampaikan pesan tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia, dan risiko eskalasi terhadap stabilitas strategis." Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa pertemuan itu diselenggarakan atas permintaan Presiden AS Joe Biden.

        Pada akhir November, Naryshkin sendiri mengatakan kepada media Rusia bahwa selain masalah keamanan nuklir, pertemuan ini juga didedikasikan untuk konflik di Ukraina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: