Perusahaan jasa keuangan global J.P. Morgan optimistis industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) bakal mendongkrak investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) Indonesia.
Head of Indonesia Research and Strategy J.P. Morgan Indonesia Henry Wibowo menjelaskan Indonesia hanya sebatas menjadi produsen nikel pada tiga tahun lalu. Namun kemudian berkembang memproduksi baterai listrik dan akhirnya memulai produksi kendaraan listrik sendiri pada tahun ini.
Ambisi tersebut menunjukkan Indonesia bisa memiliki ekosistem kendaraan listrik yang bersifat end-to-end.
Baca Juga: J.P. Morgan Yakin Indonesia Tak Akan Resesi Tahun Ini
"Kami bullish untuk industri EV. Indonesia bisa punya end-to-end ecosystem, mulai dari nikel, baterai, hingga bikin mobil. Ini akan mendongkrak FDI Indonesia dengan sangat baik," ujar Henry saat media roundtable di kantor J.P. Morgan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2023).
J.P. Morgan juga melihat Indonesia telah menandatangani lebih dari selusin kesepakatan senilai lebih dari US$15 miliar dengan perusahaan seperti Hyundar Motor. dan CATL. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai serta membangun rantai pasokan.
Dengan ambisi Indonesia terhadap industri EV, diharapkan dapat memberikan dorongan ke pasar modal Indonesia.
"Dengan demikian, J.P. Morgan menetapkan peringkat OW (overweigh) pada produsen material Indonesia," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: