Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heboh Pejabat Pamer Kekayaan, KPK Sebut Pejabat Minimalis Juga Harus Dicurigai

        Heboh Pejabat Pamer Kekayaan, KPK Sebut Pejabat Minimalis Juga Harus Dicurigai Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Heboh soal kekayaan fantastis para pejabat penyelenggara negara jadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

        Mengenai hal ini, Wakil Ketua KPK Alex Marwata menegaskan pihaknya tidak hanya menyoroti penyelenggara negara yang memiliki kekayaan fantastis, namun juga kepada mereka yang memiliki harta minim.

        Alex menuturkan pihaknya banyak menemukan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negera (LHKPN) dengan nilai fantastis, namun terdapat hartanya minimalis tapi tak sesuai dengan yang sebenarnya.

        Baca Juga: Pemuda Katolik Bongkar Habis Dampak dari Kemampuan 'Menata Kata' Anies Baswedan untuk Warga Jakarta, Ternyata Oh Ternyata...

        "Penghasilannya sebetulnya sudah memadai, tetapi kekayaannya dilaporkan minimalis. Nah jangan-jangan aset-asetnya diatasnamakan orang lain. Dari yang tinggi, itu bisa menjadi perhatian KPK, yang minimalis juga," kata Alex di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

        Mereka yang melaporkan kekayaan dengan angka kecil menurut Alex patut juga dicurigai.

        "Anomali itu tidak saja kalau terkait hartanya itu tinggi, yang rendah pun kalau lihat dari profil yang bersangkutan kemudian kita bandingkan dengan pejabat-pejabat selevel yang bersangkutan di instansi yang sama, juga menjadi kecurigaan," katanya.

        Baca Juga: Anies Baswedan Dituding Bakal Jadikan Indonesia Negara Khilafah, Pemuda Katolik Pasang Badan: Saya 5 Tahun di Jakarta Tetap ke Gereja!

        Alex mengakui, lembaga antikorupsi banyak menemukan kasus penyelenggara negara yang jabatan strategis, namun kekayaannya minimalis.

        "Oh, ada banyak," ungkapnya.

        Alex menyebut, jika menemukan kasus seperti itu, KPK selanjutnya berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK).

        "Atau kalau ada surat kuasanya kita akan meminta kepada perbankan untuk memberikan informasi terkait transaksi yang bersangkutan," ujarnya.

        Belakangan publik menyoroti pejabat pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun. Buntut perbuatannya anaknya, Dandy, yang melakukan penganiayaan sadis kepada remaja bernama David, putra salah satu pengurus GP Ansor.

        Kasus itu pun berkembang ke soal kekayaan orang tua Dandy, yang kemudian diketahui adalah Rafael Alun yang saat itu menjabat sebagai Kepala Bagian Umum DJP Kanwil Jakarta Selatan, dan telah mengundurkan diri.

        Baca Juga: Panjang Dah Urusan... Momen Megawati Nyinyir Ibu-ibu Pengajian Diusulkan Jadi Hari Pengajian Nasional

        Di dalam LHKPN, tertulis Rafael memiliki kekayaan Rp 56,1 miliar, selisih Rp 1,9 milar dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang punya harta Rp 58, 048 miliar.

        Baca Juga: Tak Lanjutkan Kerja Ahok di Jakarta, Anak Buah Megawati Nggak Yakin Anies Baswedan Bakal Lanjutkan Proyek IKN Kebanggaan Jokowi

        Ditelusuri lebih jauh, motor Harley Davidson dan mobil Jeep Rubicon yang dipamerkan putranya Dandy, tidak termuat di LHKPN yang dilaporkannya ke KPK. Sementara PPATK juga menemukan adanya dugaan kejanggalan transaksi keuangan Rafael.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: