PT Pertamina (Persero) dan Chevron New Energies International Pte Ltd (Chevron New Energies) bekerja sama untuk mengkaji kelayakan carbon capture storage and carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) di Kalimantan Timur, Indonesia.
Hal tersebut merupakan kesepakatan kedua antara Chevron dan Pertamina menyusul kolaborasi yang diumumkan di Washington DC pada Mei 2022 untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia.
Kesepakatan pertama diumumkan pada acara B20 di Bali pada November 2022 lalu antara Chevron New Energies, Pertamina Power Indonesia, dan Keppel Infrastructure, yang bertujuan untuk menjajaki pengembangan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau dengan menggunakan energi terbarukan di Indonesia.
Baca Juga: UMKM Pertamina Raih Transaksi Hingga Lebih Rp2,4 Miliar di Inacraft 2023
Vice President CCUS untuk Chevron New Energies, Chris Powers mengklaim bahwa perusahaanya telah bermitra dengan Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan energi Indonesia selama hampir satu abad.
Chris menyebut kesepakatan baru ini akan membangun momentum bagi tujuan bersama yaitu memajukan target energi Indonesia sambil mengejar masa depan yang rendah karbon.
"Kami memiliki kemampuan yang unik dan pemahaman mendalam tentang geologi Indonesia untuk mendukung pemanfaatan CCS/CCUS. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan kolektif kita untuk membuka peluang baru bagi Indonesia," ujar Chris dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (7/3/2023).
Sementara itu, SVP Riset dan Teknologi Pertamina, Oki Muraza mengatakan Perrtamina berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
"Kesepakatan dengan Chevron New Energies ini sangat positif dan menunjukkan keseriusan Pertamina dalam menindaklanjuti rencana program transisi energi dan dekarbonisasi," ujar Oki.
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendukung secara penuh kemitraan yang terjadi antara kedua perusahaan tersebut.
Menurutnya, CCS/CCUS merupakan inisiatif yang sangat penting bagi agenda pemerintah dalam program dekarbonisasi.
Baca Juga: Direksi Pertamina Kembali Kunjungi Korban Insiden Plumpang
"Kemitraan ini akan berkontribusi dalam menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai tujuan transisi energi Indonesia," ujar Arifin.
Arifin mengatakan, saat ini pemerintah telah menyelesaikan harmonisasi regulasi CCS/CCUS yang kami harap akan dapat mendorong pengembangan lebih banyak lagi proyek-proyek CCS/CCUS di seluruh Indonesia.
"CCS/CCUS akan menjadi jembatan yang dapat menjamin pertumbuhan industri Indonesia sekaligus memastikan emisi karbon terkunci dengan baik,” tutupnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: