Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengakuan Bule Rusia di Bali yang 'Jajah' Pekerjaan Warga: Saya Paham Ilegal, tapi Banyak yang Melakukan

        Pengakuan Bule Rusia di Bali yang 'Jajah' Pekerjaan Warga: Saya Paham Ilegal, tapi Banyak yang Melakukan Kredit Foto: Instagram/moscow_cabang_bali
        Warta Ekonomi, Denpasar -

        Seorang turis asal Moskow, Rusia, mengatakan telah tinggal di Bali sejak setahun yang lalu. Dia mengaku menyukai budaya, tradisi, semuanya, bukan karena perang.

        Ivan, bukan nama sebenarnya, bekerja sebagai pelatih selancar khusus untuk turis asal Rusia. Alasannya, pelatih asal Indonesia tidak cukup cakap berbicara bahasa Rusia.

        Baca Juga: Agak Lain! Bule Rusia Datang ke Bali Ngakunya Investor, Ternyata Fotografer

        "(Pelatih selancar lokal) tidak punya cukup pengalaman," kata bule Rusia 40 tahun kepada wartawan di Denpasar, Bali, Luh Sekar, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Senin (6/3/2023).

        Ivan sudah bermain selancar air sejak 2018, dan mengaku sudah merencanakan tinggal di Bali sejak itu. Dia menggunakan Visa on Arrival (VoA) atau visa yang diperoleh saat kedatangan. 

        "Setiap dua bulan saya pergi ke Kuala Lumpur untuk memperpanjang visa saya," akunya.

        "VoA 35 dolar AS per bulan, Anda dapat memperpanjangnya," katanya.

        Ivan sebenarnya menyadari dengan visa tersebut, ia tak diizinkan untuk bekerja di Indonesia.

        "Ilegal, tentu saja saya mengerti ... Kalau tertangkap petugas imigrasi, Anda harus membayar 3000 dolar AS," katanya dan ini harga denda resmi.

        Ia nekat bekerja secara ilegal dengan alasan agar bisa memperoleh "uang ekstra" dari latihan selancar sebesar "50 dolar AS dalam sekali latihan".

        Dan, kata Ivan, isu bekerja ilegal ini sudah menjadi masalah berlarut-larut di Indonesia.

        "Banyak orang seperti bule tinggal di sini selama 15-20 tahun, dan mereka bekerja seperti itu setiap saat," katanya.

        Tapi belakangan ini Ivan mulai khawatir dengan aktivitas ilegalnya, karena kasus ini ramai di media sosial. Ia pun membantah telah mengambil penghasilan dari warga lokal.

        "Karena pelanggan saya, klien saya mereka berasal dari teman-teman saya, teman-teman dekat. Saya tidak memberi promosi, personal, atau promosi internet," katanya.

        Selain itu, Ivan juga mengaku aman bekerja secara ilegal sebagai pelatih selancar di Bali dalam satu tahun terakhir, karena harus menyetor ke petugas pemerintah.

        Namun, BBC News Indonesia tidak bisa mengklarifikasi tuduhan ini.

        Pemerintah Bali mengakui turis asing yang bekerja secara ilegal makin marak, dan akan mengambil langkah membentuk satuan tugas khusus untuk menanggulanginya

        Sebelumnya, sejumlah unggahan menyebutkan turis asing di Bali bekerja secara ilegal dengan menawarkan jasa fotografi, latihan bersepeda motor, berselancar, cukur rambut, sampai jualan sayur.

        Hal ini membuat sejumlah warga Bali khawatir ruang pendapatan mereka semakin sempit.

        Seorang pakar hubungan internasional berpendapat persoalan ini tak lepas dari konflik Rusia-Ukraina di mana kedua warga negara berupaya untuk menghindarinya dengan memilih Bali yang nyaman untuk ditinggali.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: