Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Founder ESQ Ary Ginanjar Serahkan Penghargaan Implementasi BerAKHLAK kepada Pemprov Jatim

        Founder ESQ Ary Ginanjar Serahkan Penghargaan Implementasi BerAKHLAK kepada Pemprov Jatim Kredit Foto: ESQ Group
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Founder ESQ Group/Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International Ary Ginanjar Agustian memberikan 2 penghargaan sekaligus kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang diserahkan langsung kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

        Ary memberikan apresiasi kepada Gubernur Jatim beserta jajaran dan ASN Se-Jatim sebagai Juara 2 Pemerintah Provinsi dengan Indeks Implementasi "Berorientasi Pelayanan" tertinggi persentasenya secara nasional. Kemudian, sebagai 5 besar Pemerintah Provinsi dengan Indeks Implementasi BerAKHLAK.

        Baca Juga: Founder ESQ Ary Ginanjar Perkuat Kapasitas ASN BerAKHLAK Para Pegawai Pemkot Makassar

        Penyerahan penghargaan itu bertepatan dengan agenda Penguatan Implementasi Core Values ASN BerAKHLAK Bersama Gubernur Jawa Timur dan Founder ESQ Group di hadapan Sekretaris Daerah, dan jajaran pejabat Se-Jatim yang berjumlah 150 orang bertempat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (6/3/2023).

        "Selamat, Pemprov Jatim ini luar biasa dalam merespons dan langsung mengimplementasikan Core Values BerAKHLAK ini. Semua terbukti dengan adanya penghargaan ini, dan dampaknya bisa dirasakan oleh para ASN serta jajarannya se-Jatim," kata Ary, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/3).

        Ary menjelaskan bahwa pengukuran dan pemetaan Indeks Implementasi BerAKHLAK ini dilakukan oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga independen terpercaya ACT Consulting International/ESQ melalui metode OCHI (Organization Culture Health Index) dalam bentuk pengisian survei. Survei tersebut diisi langsung oleh pegawai organisasi yang bersangkutan.

        Mantan ASN itu juga memuji kepemimpinan Khofifah untuk Wilayah Jatim. Ary mengatakan bahwa sejak 25 tahun lalu, ia sudah memikirkan sebuah konsep bahwa seorang pemimpin itu harus punya 3 kecerdasan, yakni intelektual, emosional, dan spiritual.

        "Saya temukan 3 kombinasi tersebut di sosok beliau (Ibu Khofifah). Agar 3 kombinasi ini bisa menyebarluas kepada para ASN Jatim, core values-nya harus lebih diperkuat lagi. Termasuk memiliki integritas yang tinggi," tutur Ary.

        Pendiri Menara 165 itu menjelaskan bahwa ada tiga strategi untuk membangun ASN yang berintegritas ialah komitmen intelektual, komitmen emosional, dan komitmen spiritual. "Komitmen intelektual itu jelas arahan Pak Presiden, Menpan RB. Komitmen emosional itu jiwa ASN dan ini sudah tercapai. Pertama kali di Indonesia sudah mencapai pada komitmen spiritual dengan memakai nilai ketuhanan dan itu saya temukan di Jatim," jelasnya.

        Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dengan kondisi seperti ini, dia percaya bahwa dengan tiga komitmen ASN BerAKHLAK ini bisa terlaksana. Tidak cukup dengan komitmen intelektual dengan pemerintah, komitmen emosional dengan mental, dan dengan komitmen spiritual karena merasa dilihat oleh Tuhan dan itu ditemukan di Jatim.

        "Saya berharap Jatim komplit karena kita tahu bahwa integritas itu tidak cukup hanya pengawasan dan tidak cukup hanya laporan, tapi integritas adalah merasa melihat dan dilihat oleh Tuhan," tandasnya.

        Pada kesempatan yang sama, Khofifah pun menekankan pentingnya mengimplementasikan core values ASN BerAKHLAK. Menurutnya, penguatan demi penguatan dari karakter BerAKHLAK lahir batin harus menjadi referensi kita bersama. Semangat dan positive thinking juga perlu kita bangun. 

        Baca Juga: Bangun Integritas, Bupati Bawa Camat dan Kades se-Bone Bolango Training ESQ di Menara 165

        "Core values ASN BerAKHLAK itu antara lain mengajak kita akuntabilitas iya, tapi bagaimana kemudian kita bergerak memberikan pelayanan. Itu artinya bahwa ASN itu pelayan masyarakat. Jadikan itu menjadi bagian dari setiap pola gerak kita," katanya.

        Lebih lanjut dia menandaskan bahwa ASN pada dasarnya adalah pelayan masyarakat. Khofifah menegaskan jika diwujudkan, hal itu akan menciptakan kebersamaan, keberseiringan dalam melayani masyarakat. Lebih lanjut, akan terbangun keikhlasan demi keikhlasan.

        "Kemudian akan mengambil posisi pada kesimpulan bahwa tidak ada kesuksesan yang kita raih karena atas dasar profesionalisme dan kinerja produktivitas kita, tentu kesuksesan itu ya kinerja, ya kedisplinan, ya profesionalisme, tapi juga berseiring dengan rida Allah," ucapnya.

        Dengan demikian, harus ada penguatan demi penguatan untuk penguatan dari karakter BerAKHLAK sehingga menjadi referensi bersama. Bahkan, penguatan itu bisa menjadi senjata untuk menghadapi prediksi IMF yang mengatakan ekonomi suram bahkan cenderung gelap pada 2023 ini.

        "Namun, saya optimis dengan kebersamaan kita memberikan penguatan termasuk karakter ASN BerAKHLAK lahir batin dengan yang kita bangun. Rasanya apa yang menjadi prediksi Cristalina (Managing Director IMF) bisa kita jawab, tidak menjadi gelap tapi menjadi terang, pola seperti ini menjadi semangat bersama," imbuh Khofifah.

        "Mari membangun kekuatan demi kekuatan, kesuksesan demi kesuksesan, kemanfaatan demi kemanfaatan, keberkahan demi keberkahan, tidak hanya untuk Jatim, tapi demi masyarakat dunia," tambah Khofifah.

        Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan penandatanganan MoU tentang Program Pembangunan Karakter dan Budaya BerAKHLAK di Lingkungan Pemprov Jatim antara Gubernur Khofifah dan Founder ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: