Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Janji Politik Anies Baswedan di Tengah Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

        Ada Janji Politik Anies Baswedan di Tengah Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Janji politik yang sempat diutarakan oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang pembebasan lahan Tanah Merah kembali mencuat.

        Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta F-PDIP Gilbert Simanjuntak mengungkit kembali janji Anies tersebut usai kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang berlokasi di Jalan Tanah Merah, Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara terjadi. 

        Baca Juga: IMB Kawasan Rumitkan Sengketa Plumpang, Jajaran Heru Budi Hartono Akhirnya Bongkar Manuver Anies Baswedan

        "Sejak awal sudah diketahui bahwa Depo Pertamina Plumpang tidak boleh ditempati dengan jarak tertentu. Lahan tersebut adalah milik PT Pertamina yang ditempati warga, akan tetapi oleh Anies sewaktu menjabat gubernur diberi izin mendirikan bangunan, yang jelas bertentangan dengan peraturan," kata Gilbert via pernyataan tertulis.

        Sebelum Gilbert, Ahok juga terlebih dahulu sempat mewanti-wanti janji politik Anies yang hendak membebaskan lahan tersebut.

        Pria bernama asli Basuki Tjahaja Purnama tersebut mengkritik janji Anies lantaran tanah yang ditinggali oleh warga merupakan aset milik PT Pertamina sehingga tidak boleh digunakan untuk kawasan rumah warga.

        Ahok juga menilai ada potensi bahaya yang dapat terjadi lantaran lokasi tersebut juga berada dekat dengan depo pertamina sehingga begitu membahayakan.

        Baca Juga: Tragedi Kebakaran Plumpang, Efek Beraninya Anies Baswedan Menabrak Aturan: Ahok Sudah Peringatkan...

        "Biasanya, calon ini kan saya bilang dia nggak kuasai data. Saya bilang Pak Anies, tim suksesnya minta saja data sama kita. Kita kan open data," kata Ahok.

        "Jangan sampai, karena datanya dibohongi dari timses, atau bukan dibohongi lah, karena datanya tidak benar akhirnya menyampaikan sesuatu, melakukan yang merugikan dan mempermalukan sendiri akhirnya," sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: