Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        NasDem Cs Berebut Slot Duet Anies Baswedan, Awal Keretakan Koalisi Perubahan: Dukungan Tidaklah Gratis...

        NasDem Cs Berebut Slot Duet Anies Baswedan, Awal Keretakan Koalisi Perubahan: Dukungan Tidaklah Gratis... Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menyoroti berbedanya sosok elite politik untuk menjadi duet dari Anies Baswedan di Pilpres 2024.

        Dirinya mengatakan hal tersebut akan menjadi percobaan pertama untuk mengetes keharmonisan dari Koalisi Perubahan.

        Baca Juga: Ahok Tawarkan Keamanan, Warga Plumpang Malah Terbuai oleh Anies Baswedan: Sudah Diperingatkan, Kejadian Sekarang...

        Menurutnya, perbedaan sosok yang disodorkan Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah sebuah bukti akan perebutan kepentingan.

        Selain itu, Arifki juga mengungkit bagaimana sebuah dukungan politik dan pernah secara cuma-cuma diberikan.

        “Dukungan yang diberikan oleh PKS dan Demokrat untuk Anies tentu tidak gratis. PKS dan Demokrat punya kepentingan lain, salah satunya mendorong figur tertentu sebagai cawapres Anies. PKS dan Demokrat sama-sama merasa Anies ini efek elektoralnya ke NasDem, makanya kedua partai ini ingin mencari efek ini di posisi cawapres” kata Arifki, Selasa (7/3/2023).

        PKS menurut Arifki lebih memilih sosok Sandiaga sebagai cawapres pendamping Anies untuk mengulang romantisme Anies-Sandi seperti di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

        Baca Juga: Kebakaran Plumpang Jelas-jelas Bukan Salah Anies yang Kasih IMB, NasDem Buka-bukaan: Sudah Puluhan Tahun Warga Tinggal di Situ

        Jadi, walau Koalisi Perubahan lebih awal mendeklarasikan capres karena sudah terbentuknya komitmen dukungan dari masing-masing partai, namun munculnya nama Sandiaga dari PKS untuk menjadi cawapres Anies dinilai Arifki akan memperlemah daya tawar AHY untuk menjadi cawapres.

        "Pertarungan nama cawapres Anies bakal berlangsung alot jika tidak tercapai kesepakatan yang saling menguntungkan," ujar Arifki.

        Baca Juga: Penerbitan KTP dan IMB Warnai Polemik Sengketa Tanah Merah, NasDem Blak-blakan: 'Tanda Jokowi dan Anies Sevisi' Ciee...

        Demokrat sepertinya harus melakukan negosiasi dengan PKS untuk menyepakati dukungan terhadap AHY.

        Baca Juga: 5 Kriteria yang Ditetapkan Anies Baswedan untuk Sosok Cawapresnya Terbongkar, Sudah Bicara Nama Belum Ya?

        Pertarungan demokrat dan PKS yang memperebutkan posisi cawapres Anies dengan masing-masing mengusung nama bukti bahwa Anies tidak memiliki kemerdekaan dalam menentukan cawapresnya. Koalisi perubahan berpotensi pecah jika tidak terdapatnya komitmen bersama dalam menentukan cawapres Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: