Kubu Lawan Mohon Siap-siap, Elektabilitas Anies Baswedan Jadi yang Teratas, Ini Buktinya!
Anies Baswedan jadi yang teratas pada survei elektabilitas capres terbaru. Survei Indonesia Political Opinion (IPO) mengungkapkan keterpilihan Anies Baswedan lebih besar jika dibandingkan Ganjar Pranowo.
Menurut Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, responden yang menjawab pertanyaan, jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, responden mayoritas memilih Anies dalam skema pilihan 40 nama semiterbuka.
"Anies Baswedan 27,5 persen, sedangkan Ganjar Pranowo 23,9 persen," kata Dedi saat merilis hasil surveinya yang bertajuk Persepsi atas Kinerja Pemerintah dan Konstelasi Politik Nasional Menuju 2024, Sabtu (11/3).
Selanjutnya disusul dengan nama Prabowo Subianto 17,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,7 persen, dan Ridwan Kamil 2,1 persen. Lalu, disusul Erick Thohir 1,9 persen, Puan Maharani 1,6 persen, Sandiaga Uno 1 persen, dan Hary Tanoesoedibjo 0,8 persen.
Di sisi lain, lanjut Dedi, pihaknya juga melakukan simulasi dengan lima pilihan nama kepada responden.
Hasilnya tetap Anies yang memuncaki keterpilihan sebagai presiden.
"Anies Baswedan 32,6 persen, Ganjar Pranowo 26,8 persen, Prabowo Subianto 25,1 persen, AHY 7 persen, dan Puan Maharani 3,9 persen," kata Dedi.
Survei nasional IPO ini dilakukan secara tatap muka dengan 1.200 responden.
Pada tahap awal, IPO terlebih dulu menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel. Pada setiap desa akan dipilih secara acak menggunakan random kish grid paper sejumlah 5 RT, pada setiap RT dipilih dua keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih satu responden dengan pembagian laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor kuesioner genap. Total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50 persen.
Selanjutnya, pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak. Survei ini memiliki margin of error 2,90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat. (tan/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: