Ya Ampun... Sebut Ada Kemungkinan Kebocoran Pendapatan Uang Negara, Said Didu Duga 'Lari' ke Tiga Pihak! Siapa Saja?
Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu ikut menyoroti soal heboh transaksi janggal di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dibongkar oleh Menkopolhukam Mahfud MD.
Said Didu menyinggung heboh masalah ini dengan mengungkapkan bisa jadi angka yang disebutkan Mahfud MD sebenarnya bisa jauh lebih besar karena ada kemungkinan bocornya uang yang harunya diterima negara tetapi kenyataannya tidak sampai. Terlebih, menurutnya selama kepemimpinan Jokowi Tax Ratio Indonesia mengalami penurunan sampai 5%.
“Penerimaan negara tahun lalu dari pajak itu lebih dari 2.000 Triliun, itu 10%. Kalau Tax Rasio 15% tidak terjadi kebocoran 5% berarti penerimaan negara di pajak 3.000 triliun, jadi tahun lalu saja ada kebocoran tidak masuk negara sebesar 1.000 triliun,” ujar Said Didu di kanal Youtube MSD Forum News Network (FNN), dikutip Senin (13/3/23).
“Selama 8 tahun, anggaplah rata-rata kebocoran 5%, anggaplah mungkin sekitar 750 Triliun pertahun yang tidak diterima negara. Akhirnya uang itu anggaplah 700 Triliun dalam 8 tahun, (Sekitar) 4.200 Triliun uang selama pemerintahan ini tidak masuk negara,” jelasnya.
Karenanya, Said Didu memperkirakan saat ini uang tersebut yang harusnya diterima negara namun tidak karena terjadi kebocoran berkerliaran ke sejumlah pihak.
Paling tidak menurutnya ada 3 pihak yang mungkin menikmati kebocoran tersebut.
“Uang yang harusnya masuk negara ini terbagi 3, satu kembali ke wajib pajak, masuk ke petugas pajak, dan masuk ke konsultan pajak,” jelasnya.
Karenanya, apa yang dikatakan Mahfud MD bukanlah sebuah hal yang mengejutkan karena bisa jadi jauh lebih besar.
Uang tersebut saat ini menurut Said Didu berkeliaran di luar dan tidak diterima negara.
“Kalau kita berpikir rasional, angka yang disebut Mahfud MD saya yakin betul, bahkan lebih besar karena ada potensi penerimaan negara yang tidak masuk negara, karena terjadi kebocoran,” ungkapnya.
“Perkiraan saya kalau Tax Rasio bertahan seperti pada masa SBY yang 14% lebih maka ada 4.000 triliunan uang selama kepemimpinan Jokowi yang harusnya masuk ke negara tapi tidak masuk ke negara dan berkeliaran di luar,” lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: