Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Salah Langkah Pilih Cawapres, Prabowo Subianto Bisa Buat Muhaimin dan PKB Sakit Hati

        Salah Langkah Pilih Cawapres, Prabowo Subianto Bisa Buat Muhaimin dan PKB Sakit Hati Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi/
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Soal sosok cawapres yang akan menemani Prabowo Subianto jadi hal yang cukup jadi sorotan. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut diingatkan untuk hati-hati dalam memilih calon wakil presiden yang mendampinginya di Pilpres 2024. Salah memilih bisa memupuskan mimpi Prabowo menjadi orang nomor di Indonesia.

        "Saya rasa Pak Prabowo harus lebih jeli memilih cawapres," kata pengamat politik Ujang Komarudin dilansir dari Akurat.co di Jakarta, Senin (13/3/2023).

        Menurut Direktur Ekskutif Indonesia Political Review (IPR) itu, sosok cawapres ikut berkontribusi pada kemenangan di Pilpres. Karenanya, kalkulasi politik dalam memilih cawapres harus benar-benar matang.

        Baca Juga: Tak Ada Rasa Penyesalan, Eks Wakil Menteri Era Jokowi Menegaskan Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden: Saya Dukung karena Akal Sehat!

        "Kalkulasi memilih cawapres adalah hal yang penting karena bisa membawa kekalahan dan juga membawa keberuntungan," ujarnya.

        Ujang menyoroti wacana duet Prabowo dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia melihat apabila Prabowo berpasangan dengan Ganjar maka maka Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang digagas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (KIB) bisa saja bubar.

        Baca Juga: Warga Jakarta Keturunan Tionghoa Tak Setuju Anies Baswedan Disebut Pemimpin Intoleran, Alasannya Bisa Bikin Buzzer Kelojotan!

        Sebab, Ganjar menutup peluang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin maju sebagai cawapres sementara bagi partai hijau Cak Imin cawapres merupakan harga mati.

        "90 persen PKB akan keluar dari KIR, jika Prabowo dan Ganjar diusung di Pilpres 2024, Cak Imin pasti tidak mau jika hanya menjadi pelengkap dalam koalisi, karena posisi cawapres Terget besar PKB," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: