Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        NasDem Makin Tertekan, Kemungkinan Tinggalkan Anies Makin Benderang, Pengamat: Surya Paloh Harus Bayar Mahal

        NasDem Makin Tertekan, Kemungkinan Tinggalkan Anies Makin Benderang, Pengamat: Surya Paloh Harus Bayar Mahal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Toto Izul Fatah merespons isu kemungkinan batalnya dukungan Partai NasDem kepada Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024. Isu mengemuka di tengah santernya kabar menteri NasDem, Sahrul Yasin Limpo dan Johnny G Plate yang merupakan Mentan dan Menkominfo, akan terkena reshuffle. Tidak hanya itu, muncul pula isu ancaman akan dijadikannya Anies tersangka lewat Kejaksaan Agung.

        Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA itu mengatakan, Partai NasDem harus membayar mahal jika Anies batal diusung sebagai capres. Selain keterpurukan image partai yang akan kena efek elektoral buruknya, juga citra Surya Paloh sebagai ketua umum partai tersebut yang akan rusak.

        Baca Juga: Singgung Menteri Jokowi Mau Ubah Konstitusi, Anies Langsung Kena Semprot: Fitnah Luar Biasa! Hati-hati...

        "Dua rumor itu bisa saja terjadi, baik reshuffle maupun menjadi tersangka," ujar Toto dalam siaran pers, Kamis (16/3/2023).

        Namun, menurut dia, jika itu dilakukan, justru blunder yang akan terjadi pada Pemerintahan Jokowi. Pasalnya, ini dilakukan pada momentum yang tidak tepat sehingga opini publik akan dengan mudah menyimpulkan bahwa Partai NasDem terzalimi.

        "Jika itu yang terjadi, Partai NasDemlah yang akan menerima berkahnya. Itu sama saja Pak Jokowi sedang memberi angin segar buat partainya Pak Surya Paloh menjadi makin besar. Setidaknya partai tersebut akan menjadi tempat berkumpulnya pemilih yang tak puas kepada Jokowi makin solid," kata Toto.

        Atas dasar itulah, peneliti senior LSI Denny JA ini melanjutkan, terlalu mahal jika Surya Paloh dengan NasDemnya harus mengalah terhadap isu "ancaman" yang beredar itu dengan membatalkan pencalonan Anies sebagai presiden.

        Toto menjelaskan, ada dua biaya mahal yang harus dibayar. Pertama, terpuruknya image Partai NasDem yang kehilangan nyali dan idealismenya sehingga berefek juga pada rontoknya elektabilitas partai tersebut. Kedua, sudah pasti berimbas juga pada rusaknya citra Surya Paloh sebagai tokoh partai yang selama ini dikenal memiliki idealisme tinggi.

        "Coba bayangkan, Surya Paloh yang di awal-awal sangat menggebu mendukung Anies, tiba-tiba membatalkan karena tak tahan dengan tekanan. Pasti citra beliau akan rusak. Ditambah lagi, akan makin bertambahnya musuh dari partai yang selama ini akan diajaknya koalisi," ujarnya.

        Karena itu, Toto berharap, untuk kepentingan terjadinya kontestasi politik yang sehat pada Pilpres 2024 nanti, ditemukan jalan tengah yang membuat Anies tetap maju sebagai capres. Dengan begitu, publik benar-benar disuguhi pilihan yang lebih banyak, minimal dua pasang, sesuai dengan hasil aneka lembaga survei.

        Baca Juga: Opung Luhut Datang ke Markas NasDem, Demokrat Percaya Surya Paloh Tak Akan Berkhianat

        "Survei itu kan menggambarkan kecenderungan pemilih terhadap figur yang akan dipilihnya. Dari hasil sejumlah survei, hanya tiga figur yang kuat, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies Baswedan. Nah, bagusnya, biarkan saja mereka bertarung dengan sehat dan biarkan rakyat memilihnya dengan bebas. Itulah demokrasi," kata Toto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: