Pakar Skeptis Xi Jinping Bisa Bawa Perdamaian buat Ukraina: Nihil Langkah di Hadapan Putin
Kunjungan pemimpin China Xi Jinping baru dilakukan setelah rilisnya proposal mengenai "penyelesaian politik" untuk perang di Ukraina.
Pakar menilai, hal itu merupakan sebuah langkah China untuk meningkatkan kredibilitasnya sebagai perantara perdamaian yang potensial.
Baca Juga: Peneliti Bilang Hadirnya Xi Jinping di Rusia Ingin Pamer ke Barat: China Jadi Kekuatan Global Utama
Brian Hart, pakar di CSIS, mengatakan bahwa kunjungan Xi kemungkinan tidak akan berdampak drastis pada jalannya perang Ukraina.
"Baik Moskow maupun Kiev tampaknya tidak siap untuk membuat konsesi yang diperlukan untuk mengakhiri perang, dan itu bukanlah sesuatu yang bisa diubah oleh Beijing secara fundamental," katanya, seperti dilansir CNN.
Menurut Hart, Xi sebenarnya mampu menekan Vladimir Putin untuk meminta Rusia memberikan dampak positif terhadap perang.
"Beijing mungkin dapat menekan (Vladimir) Putin untuk membuat beberapa tindakan yang berdampak pada perang, tetapi sejauh ini hal itu belum terjadi," pungkas Hart.
Namun rencana tersebut hanya mendapat sambutan hangat dari Rusia dan Ukraina, dan secara luas dikritik oleh para pejabat Barat karena tidak memiliki substansi dan bahkan gagal untuk mengakui pelanggaran Rusia terhadap kedaulatan Ukraina.
Untuk saat ini, para pejabat Amerika Serikat dan Eropa terus melihat peran Beijing yang diklaim sendiri sebagai perantara perdamaian dengan skeptis dan khawatir.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kerangka kerja apa pun yang ditawarkan oleh Beijing akan "berat sebelah dan hanya mencerminkan perspektif Rusia."
"Gencatan senjata saat ini secara efektif merupakan ratifikasi dari penaklukan Rusia," katanya.
"Rusia akan bebas menggunakan gencatan senjata untuk memperkuat posisi mereka di Ukraina untuk membangun kembali, memperbaiki, dan menyegarkan kembali pasukan mereka sehingga mereka dapat memulai kembali serangan terhadap Ukraina pada waktu yang mereka pilih," terang Kirby.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: