Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Yaqut Klaim Punya 7 Juta Kader Ansor: Kader-kader yang Mau Bertindak Harus Izin Aku!

        Yaqut Klaim Punya 7 Juta Kader Ansor: Kader-kader yang Mau Bertindak Harus Izin Aku! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan pesan kepada seluruh kadernya agar tidak bertindak gegabah menanggapi kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak eks Pejabat Kemenekeu, Mario Dandy Satrio kepada anak kader Ansor, Cristalino David Ozora.

        Pernyataan itu juga sekaligus perintah agar seluruh kader Ansor tak boleh main hakim sendiri dengan melakukan aksi balasan.

        Yaqut menceritakan awal kejadian yang menimpa anak kader Ansor tersebut. Mulanya, ia tak kuat melihat video yang beredar ketika aksi kekejaman Mario Dandy menendang, menginjak kepala David yang sudah terkapar tak berdaya.

        "Saya merasa dekat dengan semua kader, makanya saya mengatakan pesan pendek, "Saya marah, anak kader, anakku juga," kata Yaqut.

        "Yang kedua ini adalah tragedi kemanusiaan, saya ini melihat videonya dari awal sampai akhir yang banyak teman saya nggak kuat ngelihatnya, tapi saya kuat-kuatkan. Dan saya merinding, marah, saya melihat video itu agar saya tahu kira-kira kalau ada konstruksi hukum yang keliru atas kasus ini saya bisa protes," jelasnya.

        Yaqut mengklaim 7 juta kader GP Ansor merasakan kemarahan yang sama ketika melihat video kekejaman Mario Dandy saat menganiaya David.

        "Saya membayangkan kalau mereka ini kita biarkan mereka marah semuanya, 7 juta, maka saya harus ambil alih ini, ambil alih emosi mereka dengan membuat pernyataan bahwa anak kader anakku. Artinya apa? Kader-kader yang mau bertindak harus izin aku karena ini anakku.

        "Jangan bertindak sendiri-sendiri. Kita sempat kecolongan misalnya di Malang anak-anak (kader Ansor) ini sudah turun ke Kantor Pajak di Malang tapi ketahuan, saya telepon tuh ketuanya saya telepon 'Sudah balik kanan nggak boleh' dan ini efektif ternyata untuk meredam emosi kawan-kawan saya

        "Hampir semua daerah mereka memberikan respon yang sama saya telepon mereka. Mereka ingin turun dan minta buat perhitungan lah 'Apa urusannya Kantor Pajak dengan urusan David nggak ada' kemudian saya emosi ini saya ambil alih supaya teman-teman saya ini yang mau bergerak harus izin saya," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: