Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mantan Kepala PPATK Sebut Adanya ‘Kongkalikong’ di Lembaga Pajak, Hingga Kekuasaan ‘Geng’ Rafael Alun Trisambodo

        Mantan Kepala PPATK Sebut Adanya ‘Kongkalikong’ di Lembaga Pajak, Hingga Kekuasaan ‘Geng’ Rafael Alun Trisambodo Kredit Foto: ANTARA FOTO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan kepala PPATK Yunus Husein mengatakan di dalam lembaga Direktorat Jenderal Pajak (DJP) banyak transaksi yang dilakukan karena adanya kongkalikong antara sesama pegawai atau mantan pegawai.

        "(Pegawai) pajak ini bukan hanya dia kenal satu sama lain, dia kenal sama konsultan pajak yang mantan pegawai ajak, di sini bisa kongkalikong," kata Yunus dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (14/3/2023). 

        Yunus menuturkan, praktik tersebut dilakukan oleh pegawai Ditjen Pajak yang bertugas memeriksa para wajib pajak. 

        Baca Juga: Data PPATK Soal Transaksi Rp300 Triliun di Kemenkeu Berasal dari Data Intelijen yang Sangat Akurat

        "Jadi mainnya pada waktu pemeriksaan misalnya sudah saling kenal, ada interaksi, ada negosiasi, ada simbiosis," ujar Yunus. 

        Dalam proses pemeriksaan itulah praktik curang itu bisa terjadi dengan menegosiasikan besaran pajak yang harus dibayarkan dalam surat ketetapan pajak (SKP). 

        Yunus Husein juga blak-blakan mengenai adanya ‘geng’ Rafael Alun Trisambodo dalam lembaga DJP.

        Geng ini kata Yunus memang komplotan sendiri yang ada di DJP. Ia juga menambahkan kelompok ini sudah beroperasi lebih dari 10 tahun.

        Yunus JUGA mengatakan pergerakan kelompok ini sebetulnya sudah sempat terendus oleh  Satuan Tugas Anti Mafia Pajak sejak 2010.

        Namun hingga sekarang tak ada kejelasan mengenai penyelidikan yang dilakukan satuan tugas tersebut terhadap geng Rafael.

        Baca Juga: Soal Heboh Skandal Rp300 Triliun di Kemenkeu, Pakar: Mahfud MD, Sri Mulyani dan PPATK Sejauh Ini Hanya Lakukan Penyelesaian Politis

        "(Rafael) ini termasuk dari anggota kelompok lama sebenarnya. Saya konfirmasi ke teman pajak yang sama-sama di Satgas dulu, ya benar ini masuk kelompok 'geng lama' yang masih dibiarkan,"  kata Yunus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: