Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perluas Pasar, Panasonic Ekspor AC ke Vietnam

        Perluas Pasar, Panasonic Ekspor AC ke Vietnam Kredit Foto: Unsplash/Matt W Newman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PT PMI) memperluas pasar luar negerinya dengan memulai ekspor perdana penyejuk udara (air conditioner/AC) ke Vietnam. Produk AC tersebut dihasilkan oleh unit bisnis AC PT PMI yang mulai beroperasi sejak tahun 1973.

        “Unit AC kami merupakan manufaktur AC terlengkap di Indonesia dengan nilai TKDN lebih dari 40% dan telah menggunakan refrigerant ramah lingkungan R32, serta membawa masuk teknologi termutakhir Panasonic nanoe yang sangat bermanfaat untuk kesehatan,” jelas Presiden Heating & Ventilation AC Company Panasonic Corporation, Masaharu Michiura di Jakarta, kemarin.

        Panasonic Corporation semula memproduksi AC di Malaysia untuk diimpor ke Vietnam. Pemindahan produksinya ke Indonesia bertujuan memperluas bisnis AC di Indonesia, dan selanjutnya secara aktif akan berupaya untuk terus meningkatkannya.

        Unit bisnis AC tersebut merupakan satu-satunya pabrik AC di Indonesia dengan kemampuan memproduksi secara penuh (full manufacture) dari bahan baku hingga produk jadi. Jenis produk AC yang dihasilkan meliputi AC Split tipe Inverter maupun Non-Inverter dengan kapasitas ½ PK hingga 2 ½ PK dengan kapasitas produksi total sebesar 600 ribu set per tahun.

        Panasonic juga meresmikan High Tech Mold & Dies Center yang pengembangannya mulai diinisiasi sejak 2016 dan mulai diproses sejak awal tahun 2020. Proyek tersebut merupakan bentuk kerja sama internasional yang dibiayai hibah dari Pemerintah Jepang melalui Kementrian Perindustrian untuk meningkatkan SDM industri di bidang mold & dies menuju pada level hi-tech.

        Fasilitas tersebut ditargetkan dapat melatih dan memberikan sertifikat kompetensi pada level medium dan hi-tech kepada 2.000 tenaga kerja industri selama tiga tahun ke depan. Program pelatihannya merupakan kerja sama antara Kemenperin, Indonesia Mold & Die Industry Association (IMDIA), Yayasan Matsushita Gobel, serta dukungan tenaga ahli dari Jepang.

        Sementara itu Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier memberikan apresiasi kepada Panasonic yang telah mendukung upaya pemerintah dalam peningkatan aktivitas ekspor produk industri elektronika dengan terus berinovasi dan menambah lini produksi di level internasional.

        Dia juga berpesan kepada PT PMI agar dapat memproduksi komponen AC yang produsennya masih belum ada di Indonesia, serta meningkatkan kapasitas produksi komponen tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga tidak terlalu bergantung dengan komponen impor.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: