Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sinyal Jadi Wakilnya Anies Baswedan, Kubu Airlangga Disorot Tajam: Mereka Suka Bermain Dua kaki

        Sinyal Jadi Wakilnya Anies Baswedan, Kubu Airlangga Disorot Tajam: Mereka Suka Bermain Dua kaki Kredit Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menyoroti acara buka puasa bersama alias bukber di Nasdem Tower, Jakarta Pusat.

        Dirinya menyoroti satu hal yang paling menarik dalam acara tersebut, yakni perbincangan yang cukup lama antara Airlangga dengan Surya Paloh.

        Baca Juga: Sedekah Menjadi Pengganti Bukber Pejabat, Manuver Jokowi Sangat Tepat: Dia Ingin Menjauhkan Sifat Hedonis

        Hal tersebut menimbulkan efek bahwa akan adanya kejutan, yakni sosok ini menjadi duetnya Anies Baswedan.

        "Spekulasi itu semakin besar karena Airlangga termasuk yang paling lama bertemu Surya Paloh. Karena itu, dua tokoh itu ada kemungkinan membicarakan koalisi dan capres," kata Jamiluddin saat dihubungi di Jakarta, Minggu (26/3/2023). 

        Menelisik pernyataan Presiden PKS Sohibul Iman, sambung mantan dekan Fikom IISIP Jakarta itu, peluang Golkar merapat ke Koalisi Perubahan terbuka lebar tentunya dengan syarat dapat kepercayaan bersanding dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

        "Itu juga berkaitan dengan pernyataan petinggi PKS, akan ada parpol yang akan merapat ke Koalisi Perubahan asalkan mendapat jatah cawapres. Karena itu, ada kemungkinan ketua umum yang ingin cawapres itu Airlangga Hartarto," tengarainya.

        Baca Juga: Padahal Sudah Ada Larangan, Menterinya Jokowi Malah Kelihatan Bukber dengan Kubu Anies Baswedan

        Menurut Jamiluddin kecenderungan Golkar mengambil momentum untuk jadi pemenang dalam setiap perhelatan Pilpres. Oleh sebab itu, sudah menjadi tradisi dan budaya ketika Golkar memainkan politik dua kaki. 

        "Peluang itu semakin besar karena Golkar juga partai yang suka bermain dua kaki. Kadernya akan dipasang di koalisi apa saja yang berpeluang menang dalam Pilpres," ucapnya. 

        Baca Juga: Tunjukkan Bukber Dipenuhi Kenikmatan, Larangan Jokowi Dikritik Kubu Anies Baswedan: Jangan Sia-siakan Ramadan!

        Maka sangat wajar Golkar sejak era berdiri hingga saat ini selalu berada dalam garis haluan pemerintah. Golkar tidak menginginkan berada sebagai oposisi pemerintahan. 

        Baca Juga: Undang Menterinya Jokowi, Bukbernya Kubu Anies Baswedan Jadi Ajang Mencari Dukungan Lagi: Mari Bergabung!

        "Golkar selalu masuk sebagai partai pendukung pemerintah. Untuk itu, Golkar merasa hal wajar bila bermain dua kaki, dengan begitu Golkar akan pasti tetap menjadi partai pendukung pemerintah," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: