Penolakan Sejumlah Kader PDIP Terhadap Israel di Piala Dunia U-20 Sarat akan Muatan Politik, Pengamat: Mencari Momentum Bagi Partai…
Sikap sejumlah kader PDI Perjuangan yang menolak kedatangan Timnas Israel U-20 berlaga di Indonesia dinilai oleh pengamat sarat akan kepentingan politik menjelang Pemilu 2024.
Ini disampaikan langsung oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin. Ia secara tegas menyebut penolakan Timnas Israel tak lain untuk menggejot elektabilitas PDIP.
"Salah satunya menaikkan elektabilitas dan itu tidak lepas sarat politk," kata Ujang melansir dari Akurat.co di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Ujang melihat PDIP ingin meraup suara umat Islam dengan memanfaatkan isu Israel.
"Karena sebagian tidak suka atas penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, jadi saya melihatnya ini sebagai momentum politik bagi partai," ujarnya.
Selain itu, direktur ekskutif Indonesia Political Review (IPR) itu juga beranggapan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun ini tidak lepas dari penolakan sejumlah parpol, ormas hingga tokoh yang menolak Israel ikut berlaga dalam kompetisi tersebut.
"Iya, yang kita tahu karena itu (penolakan Timnas U-20 Israel)," tutur Ujang.
Meski begitu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjamin keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 dan meminta kepada seluruh pihak untuk tidak mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik.
"Jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan politik," kata Jokowi melalui tayangan video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3/2023).
Karena di sisi lain, bukan hal mudah Indonesia akhirnya bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Kepala Negara menyebut kalau Indonesia harus melewati proses seleksi panjang sampai akhirnya bisa menjadi tuan rumah. FIFA akhirnya memilih Indonesia sebagai tuan rumah mengalahkan Brasil dan Peru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: