Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Golkar Masih Buka Peluang Bentuk Koalisi Besar, Pengamat Sebut Airlangga Lakukan Komunikasi yang Akomodatif

        Golkar Masih Buka Peluang Bentuk Koalisi Besar, Pengamat Sebut Airlangga Lakukan Komunikasi yang Akomodatif Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Airlangga Hartarto mengungkapkan partainya berpeluang membentuk koalisi besar saat menghadiri acara silaturahmi politik dengan beberapa tokoh di NasDem Tower.

        Peluang koalisi besar yang terbentuk tersebut nantinya bakal menguntungkan Indonesia, sehingga sangat penting menjalin komunikasi antara sesama petinggi partai.

        "Ya, kalau koalisi sama-sama punya koalisi, tentu dengan koalisi yang sama komunikasi menjadi hal yang penting di dalam politik. Keterbukaan komunikasi ini yang kita juga jaga agar seluruh proses politik itu berjalan dengan baik, jadi kami sama-sama mengawal proses tersebut," ucap Airlangga kepada awak media.

        Baca Juga: Penolakan Kepada Tim Israel oleh PDIP Dianggap Rocky Gerung Sebagai Langkah Melecehkan Keputusan Presiden Jokowi

        Pernyataan Ketua Umum Golkar itu pun direspon positif oleh pengamat politik Universitas Sumatera Utara Indra Fauzan yang memuji performa dan gaya komunikasi yang dilakukan oleh Airlangga Hartarto.

        Menurut dia, narasi yang disampaikan Airlangga merupakan narasi yang sifatnya membangun dan jauh dari kesan kontroversial.

        "Saya melihat komunikasi yang sudah dilakukan Airlangga sangat akomodatif termasuk dengan partai-partai di luar pemerintah, seperti PKS dan Demokrat. Artinya, Airlangga mampu menyambung hubungan baik antar parpol," kata Indra Fauzan saat diwawancara, Senin (27/3).

        Terkait peluang terbentuknya koalisi besar, Indra menjelaskan sangat mungkin terjadi dan itu tergantung dengan posisi tawar dan juga win-win solution dari tiap-tiap partai ini, apa yang bisa diberikan atau apa yang bisa diterima.

        "Karena mengingat sampai saat ini KIB juga belum mengerucut pada kandidat capres-cawapres dan di sisi lain koalisi KKIR pun masih prematur di tengah hiruk pikuk politik serta maju mundurnya koalisi. Di koalisi perubahan pun Anies Baswedan sendiri belum punya pasangannya," katanya.

        Oleh karena itu, Indra menilai posisi Partai Golkar saat ini menjadi sangat strategis, di mana partai ini layak diperhitungkan untuk diajak bergabung dalam koalisi sebagai partai yang berpengalaman.

        "Tentu saja Partai Golkar menjadi opsi bagi semua parpol dan layak diperhitungkan untuk ditarik menjadi sebuah koalisi, saya pun sudah pernah sampaikan bahwa posisi Golkar sangat strategis dalam menentukan arah koalisi," katanya.

        Baca Juga: Elite PDIP Sebut Bagi-bagi Amplop Berisi Uang di Masjid Adalah Zakat Mal, Refly Harun: Ini Jelas Money Politik!

        Apalagi di bawah kepemimpinannya Airlangga Hartarto, lanjut Indra, Partai Golkar menjelma sebagai partai yang inklusif dan lebih terbuka, sehingga terus mendapat respon positif dari berbagai arah.

        "Tinggal bagaimana Golkar dapat mengambil peran apa dalam koalisi besar yang akan terbentuk nantinya ini, apakah menentukan kandidat di luar keinginan presiden atau ikut pada sinyal-sinyal politik Jokowi, jadi sikap Golkar lah yang menentukan kemana arah tujuan koalisi besar ini," pungkasnya. (dil/jpnn)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: