Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Piala Dunia U-20 Batal Digelar, Bali Masih Optimis Gaet 4,5 Juta Turis Asing

        Piala Dunia U-20 Batal Digelar, Bali Masih Optimis Gaet 4,5 Juta Turis Asing Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
        Warta Ekonomi, Denpasar -

        Bali percaya diri bisa mendatangkan 4,5 juta turis asing pada 2023 seperti yang dicanangkan Gubernur Bali Wayan Koster di luar Piala Dunia U20.

        Kadis Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan awalnya Piala Dunia U20 dapat memperkuat optimisme pemerintah dalam menggaet kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

        Baca Juga: Indonesia Ucap Sayonara Piala Dunia U-20, Kekejaman Israel ke Palestina Berlanjut

        "Iya, optimistis karena targetnya itu 4,5 juta wisman tanpa Piala Dunia. Piala Dunia U20 itu bagian dari rangkaian (kegiatan) yang di Bali untuk menarik kunjungan. Jadi, kita tidak terlalu khawatir, tetapi berharap karena makin banyak event yang ada makin bagus," kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun. Per Januari 2022 sebanyak 331.912 turis asing berwisata di Pulau Bali.

        Meski demikian, Pemprov Bali tetap mengikuti kebijakan yang nanti diputuskan pusat setelah FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 di Denpasar, Jumat (31/3/2023) lusa.

        "Yang jelas, di Bali sekarang ini banyak event. Harapan kita, di 2023 makin banyak event, apakah itu sport tourism atau MICE tentunya event budaya juga tetap dan event-event lainnya yang berkaitan dengan pariwisata,” ujar Tjok Bagus Pemayun.

        Menurutnya, pembatalan drawing Piala Dunia U20 tentu akan ada dampaknya dengan pariwisata, terutama dari segi akomodasi. Namun, Kadispar Bali mengeklaim sampai saat ini belum mendapat keluhan dari pelaku usaha pariwisata terkait isu Piala Dunia U20.

        Berkaca dari pertandingan Liga 1 2022 yang putaran keduanya dilaksanakan di Bali, umumnya pihak panitia dan klub bola akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan Pemprov Bali terkait bantuan harga untuk hotel.

        "Tentu biasanya seperti kegiatan olahraga sebelumnya panitia yang kemari dan kami memberikan bantuan untuk harga spesial kamar hotel dan kami rekomendasikan lokasi hotel. Namun, kami belum melihat dampak itu, apakah panitia sudah memblok hotel. Tentunya, ekspektasi kami penonton dan panitia menginap di Bali," bebernya.

        Kadispar Bali masih menunggu keputusan dari pihak pelaku usaha pariwisata juga disebut-sebut belum memberi banyak komentar lantaran belum ada kepastian.

        "Belum ada (komentar pelaku usaha pariwisata), karena belum tahu jadwalnya (pertandingan) kapan. Buktinya kemarin ada tim dari FIFA yang cek lapangan Dipta. Saya belum berani mengomentari itu, tetapi yang jelas apapun event itu di Bali, kami pasti kelola dengan baik," papar Tjok Bagus Pemayun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: