Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perusahaan Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Cetak Pendapatan USD2.962 juta di Tahun 2022

        Perusahaan Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Cetak Pendapatan USD2.962 juta di Tahun 2022 Kredit Foto: Barito Pasific
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Barito Pacific Tbk (BRPT) perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu mencetak pendapatan konsolidasi sebesar USD2,962 juta di sepanjang 2022. 

        Walaupun pendapatan konsolidasi mengalami penurunan 6.1 persen dibanding pendapatan di tahun 2021 akibat dari gangguan suplai dan demand di segmen petrokimia, namun perusahaan tetap berhasil mencetak laba sebesar USD321 ribu sepanjang 2022.

        Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Pangestu mengatakan, tahun 2022 merupakan bukti keputusan tepat perusahaan untuk melakukan diversifikasi ke segmen pilar energi memberikan kontribusi yang lebih stabil dan menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik secara grup. 

        Industri petrokimia, kata dia, mengalami tingkat ketidakstabilan yang tinggi dalam skala global, tetapi segmen energi perusahaan yang stabil terus menjadi penopang untuk kinerja grup secara konsolidasi. 

        Selanjutnya, perusahaan akan berkomitmen untuk memajukan strategi ekspansi dengan mengkonsolidasikan aset panas bumi untuk memperkuat posisi perusahaan pada energi terbarukan. 

        Baca Juga: Miliki Prospek Stabil, Perusahaan Investasi Milik Projogo Pangestu Dapat Peringkat idA+ dari Pefindo

        "Keputusan strategis ini diharapkan dapat memantapkan posisi kami sebagai perusahaan energi yang paling beragam dan terintegrasi, serta satu posisi terbaik untuk membantu program transisi energi," ucap dia dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).

        Sejalan dengan pendapatan yang melambat, EBITDA konsolidasi perusahaan turun dari USD797 juta menjadi USD475 juta. 

        Sebagian karena tidak adanya pemulihan margin di segmen petrokimia dengan fundamen yang berasal dari segmen panas bumi. 

        "Yang menyebabkan margin EBITDA tergerus menjadi 16.05 persen dari 25.26 persen pada tahun sebelumnya," ungkap dia.

        Perusahaan juga tetap mempertahankan profil likuiditas yang besar sebagai penyangga terhadap masa-masa yang tidak pasti. 

        Dia menyebutkan bahwa posisi utang terhadap modal perusahaan di 2022 mencapai 51.6% dan utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0.63x, yang menunjukkan profil keuangan yang sehat untuk mendukung ekspansi dalam beberapa tahun ke depan.

        Baca Juga: Barito Pacific Bagi-Bagi Saham Bonus, dalam Rangka Apa?

        Pada tahun 2022, sambung dia, perusahaan merealisasikan rencana konkret untuk memperkuat posisi perusahaan dan memanfaatkan peluang melalui pembentukan Barito Renewables Energy (BREN). 

        BREN akan memungkinkan manajemen untuk memperluas cakupan portofolio energi terbarukan dan memperluas sumber daya pendanaan perusahaan.

        Selain pembentukan BREN, perusahaan juga telah menyelesaikan konsolidasi aset panas bumi dengan menambah kepemilikan efektif mayoritas di aset Wayang Windu, Salak, dan Darajat. 

        Penyelesaian restrukturisasi grup dan konsolidasi aset menandai tonggak sejarah untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang BRPT di sektor energi terbarukan. 

        Terakhir, sebagai apresiasi perusahaan kepada pemegang saham Barito Pacific atas dukungannya yang berkelanjutan, manajemen telah menyelesaikan pembagian saham bonus dengan rasio masing-masing 475 saham untuk 2 saham bonus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: