Lakukan Upaya Kembali 'Merebut' Partai Demokrat, Mas AHY Sebut Senior di TNI Malu dengan Kelakuan Moeldoko: Tidak Ksatria!
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko diketahui kembali melakukan pengajuan ulang (PK) kubunya terkait kisruh dengan pihak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinyatakan sebagai kepemimpinan yang sah berdasar pada putusan terakhir.
Mengenai Hal ini, AHY menyebut senior di TNI merasa malu dengan upaya yang dilakukan oleh Moeldoko.
“Banyak senior saya di TNI, dan senior KSP Moeldoko juga, merasa malu dengan perilaku KSP Moeldoko,” ujar saat melakukan Commander's Call, atau apel pimpinan, dengan memanggil semua jajaran pengurus DPP, Fraksi PD, 1.800-an anggota DPRD Partai Demokrat dari seluruh Indonesia, 38 Ketua-ketua DPD dan hampir semua dari 552 Ketua-ketua DPC di seluruh Indonesia, dikutip dari keterangan resmi, Senin (3/4/23).
“Menurut mereka, perilaku KSP Moeldoko tidak mencerminkan sikap kesatria, apalagi sikap patriot, sebagai prajurit yang pernah digembleng di Lembah Tidar," tambah AHY.
AHY juga berani membeberkan dugaannya bawah upaya Moeldoko kesekian kalinya ini berkaitan dengan pencapresan Anies Baswedan.
Menurutnya, ada upaya dari Moeldoko untuk membubarkan Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan.
“Forum Commander’s Call berpendapat, PK ini bukan tidak mungkin erat kaitannya dengan kepentingan politik pihak tertentu. Tujuannya jelas, menggagalkan Pen-Capres-an Saudara Anies Baswedan," jelas AHY.
"Forum juga berpendapat, ada upaya serius untuk membubarkan Koalisi Perubahan. Tentu saja, salah satu caranya adalah dengan mengambil alih Partai Demokrat. Karena Demokrat merupakan salah satu kekuatan perubahan selama ini," tegas AHY lagi disambut gemuruh teriakan, "Lawan..lawan.. lawan Moeldoko," dari para kader.
Baca Juga: Tolak Timnas Israel, Ganjar Pranowo Menggerus Sendiri Elektabilitasnya
Dengan sangat kuatnya dugaan unsur politis terkait kontestasi 2024 ini, AHY berharap para para pemangku hukum yang berwenang agar bisa memastikan tidak terlibat dalam intervensi pihak manapun.
"Kepada para pemangku hajat hukum di republik ini, dengan segenap kerendahan hati, kami mengetuk hati dan akal sehat Yang Mulia. Semoga Yang Mulia istiqomah dan menolak intervensi politik; agar kelak menghadirkan keputusan hukum; yang berpegang teguh, pada asas kebenaran dan keadilan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: