Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bakal lebih rendah daripada tahun sebelumnya.Dalam laporan bertajuk Asian Development Outlook (ADO) April 2023, lembaga itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 4,8% secara tahunan atau year on year (yoy).
Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan ekspor yang melambat. “Tekanan global pada 2023 diproyeksikan akan memangkas pertumbuhan ekspor,”tegas Tominaga di Jakarta, kemarin.
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berdaya karena konsumsi rumah tangga akan kembali menggeliat pada tahun ini. Porsi konsumsi rumah tangga yang sangat besar terhadap produk domestik bruto (PDB) itu akan menjadi salah satu kekuatan yang menopang pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2023 ini.
“Kembali normalnya belanja konsumen dan berbagai manfaat dari penurunan inflasi akan menopang pertumbuhan,”tambahnya. Di sisi lain, Tominaga melihat sektor investasi belum akan sekuat sektor konsumsi dalam menopang pertumbuhan ekonomi.
“Investasi kemungkinan belum akan menguat karena dunia usaha masih melihat situasi,”tegasnya. Lebih lanjut, Tominaga mengatakan inflasi Indonesia telah mencapai puncaknya hingga hampir 6%(yoy) pada September 2022, melebihi batas inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) sebesar 4%(yoy).
Tetapi,inflasi sudah menurun berkat pelemahan harga komoditas dan pengetatan kebijakan moneter, serta diproyeksikan akan turun ke sekitar 3,5% (yoy) pada Desember 2023 dan mencapai rata-rata 4,2% pada keseluruhan pada 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: