Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BUMN Mudah Dipengaruhi Kubu Jokowi, Nasib Loyalis Habib Bahar Disoroti: Apa Benar Pelanggaran Berat?

        BUMN Mudah Dipengaruhi Kubu Jokowi, Nasib Loyalis Habib Bahar Disoroti: Apa Benar Pelanggaran Berat? Kredit Foto: Twitter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar Hukum Bisnis Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Nandang Sutisna keheranan dengan manuver yang dilakukan oleh Angkasa Pura II.

        Dirinya mempertanyakan bagaimana sebuah perusahaan negara begitu mudahnya dipengaruhi oleh pihak-pihak yang tak terkait dengan perusahaan sendiri.

        Baca Juga: Nasib Loyalisnya Dihancurkan Rezim Jokowi, Habib Bahar Memutuskan Tak Bakal Diam Lagi: Saya Akan Melawan!

        Hal tersebut dilontarkan karena dirinya geram melihat pemecatan sewenang-wenang terhadap tiga orang AVSEC yang merupakan pendukung dari Habib Bahar Smith..

        "Apa benar pelanggaran menyambut Habib Bahar Smith merupakan pelanggaran sangat serius dan membahayakan bandara?" ujar Nandang dalam keterangan, Jumat (7/4/2023).

        Angkasa Pura II sebagai perusahaan negara semestinya bisa memberikan contoh yang lebih bijak dalam memperlakukan pegawai. Seharusnya, Angkasa Pura II tidak boleh menunjukan dan memperlihatkan sikap yang sewenang-wenang terhadap masyarakat kecil.

        "Terlebih masalah ini terkait dengan tokoh yang dianggap kritis atau kontra dengan pemerintah, sehingga publik bisa beranggapan pemecatan ini sesungguhnya tidak terkait dengan pelanggaran SOP pekerjaan, tetapi alasan lain yang tidak relevan," kata dia.

        Baca Juga: Masjid Al Aqsa Diserang, Jokowi Diminta Turun Menangani: Sesuai Konstitusi, Israel Tak Boleh Ditoleransi!

        Tindakan Angkasa Pura II tidak hanya melukai karyawan yang dipecat dan keluarganya, tetapi juga mengusik rasa keadilan. Terlebih pemecatan tersebut disampaikan kepada publik oleh pejabat sekelas Komisaris BUMN yang semestinya tidak terlibat masalah teknis kepegawaian dan tidak melakukan intervensi berlebihan untuk memecat pegawai.

        "BUMN adalah badan usaha milik negara yang hakikatnya adalah milik rakyat. Komisaris dan direksi bukan pemilik perusahaan sesungguhnya sehingga terikat norma dan etika publik dalam pengelolaannya," lanjut Nandang.

        Nandang Sutisna meminta Angkasa Pura II mengembalikan pegawainya yang dipecat dan memulihkan nama baiknya serta mengimbau semua pihak untuk empati dengan kondisi masyarakat yang sulit karena tingginya PHK dan banyaknya perusahaan gulung tikar akibat pandemi.

        Baca Juga: Teriak Gimana Rakusnya Rezim Jokowi, Bupati Meranti Malah Korupsi: Gayanya Doank Bela Rakyat...

        Sebelumnya viral di media soal Habib Bahar bin Smith mendapat kawalan dari petugas bandara. Petugas itu bahkan tampak cium tangan Bahar bin Smith. 

        PT Angkasa Pura II lantas memberhentikan petugas bandara itu. Pihak Angkasa Pura menegaskan bahwa setiap aviation security harus selalu mematuhi Prosedur Operasi Standar (Standard Operating Procedure/SOP).

        SOP dari Petugas avsec adalah memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan dengan menjalankan pemeriksaan terhadap barang dan orang.

        AP II telah mengetahui bahwa terdapat tiga oknum avsec non-organik telah melakukan pelanggaran SOP dan tindakan indisipliner saat bertugas di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat, 3 Maret 2023.  

        Baca Juga: Moeldoko Beberkan Capaian Jokowi: Antar Indonesia Lewati Pandemi dan Ekonominya Terus Tumbuh

        “Ketiga avsec melakukan pelanggaran berat, yakni meninggalkan area kerja tanpa melapor ke atasan langsung, lalu melakukan penjemputan dan pendampingan terhadap penumpang, di mana ini bukan SOP dari Avsec. Tindakan ini  merupakan pelanggaran SOP berat dan sangat tidak dibenarkan karena dapat menimbulkan dampak terkait aspek keamanan yang tidak kita semua inginkan,” ujar SM of Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: