Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Memahami Genjutsu Israel, Jurus Negara Zionis yang Menghipnotis Umat Muslim

        Memahami Genjutsu Israel, Jurus Negara Zionis yang Menghipnotis Umat Muslim Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Permasalahan yang ada pada Palestina sebenarnya bukan hanya persoalan fisik tetapi mental atau pemikiran, kata Ustaz Felix Siauw.

        "Media telah menciptakan batasan dan belenggu sehingga membuat (umat Muslim) sulit berpikir normal dengan kebebasan," katanya seperti dikutip dari kanal YouTubenya.

        Baca Juga: Bagaimana Masjid Al-Aqsa Penting untuk Umat Islam, tapi Malah Diserang Pasukan Israel

        Ustaz Felix menilai, umat Islam harus mengedepankan liberation of mind before liberation of land. Artinya, pembebasan pemikiran harus dilakukan telebih dahulu (untuk menyelesaikan masalah) sebelum pembebasan tanah (Palestina).

        Untuk membuka wawasan terkait persoalan yang terjadi di Palestina, Ustaz Felix menerangkan secara singkat kisah pada zaman kaum muslimin dipimpin Rasulullah. Palestina yang terdapat Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis merupakan satu masjid penting umat Islam.

        Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Palestina, merupakan satu dari tiga masjid penting setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

        Pada masa Rasulullah, umat muslim berkiblat pada Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis selama 14 tahun, sampai Allah swt. mengabulkan doa Rasulillah saw. untuk menghadap ke Masjidil Haram ketika salat

        Ustaz Felix berpendapat, ketika pemikiran umat Muslim terhadap Palestina menjadi satu kesatuan dengan dicintainya Masjid Al-Aqsa oleh Nabi Muhammad saw., seharusnya Baitul Maqdis itu dicintai oleh seluruh umat Muslim.

        Hilangnya rasa cinta dan peduli antarumat Islam terhadap Palestina tidak serta merta muncul begitu saja. Ini telah direncanakan oleh Israel yang menciptakan ilusi atau "genjutsu" bagi para Muslim.

        "Genjutsunya adalah ini bukan masalah umat Islam, menjadi masalah Timur Tengah. Biarin aja, itu urusan Tengah. Dari urusan Timur Tengah ini menjadi urusan Palestina. Biarin aja Palestina yang berjuang, Hamas yang berjuang, kita di tempat yang jauh tidak usah ikut-ikutan, ini genjutsunya," kata Ustaz Felix.

        Ia melanjutkan, seolah-olah ini bukan masalah umat Islam, seolah-olah Israel negara kuat dan tak terkalahkan, hingga superpower, padahal enggak begitu

        "Ini karena umat Islam yang terkena genjutsu sehingga tidak dapat bersatu melawan Israel. Ini menjadi masalah, 'udah Islam tidak mungkin bisa bersatu, mereka Timur Tengah, kita Indonesia, yang Islamnya paling bagus, sedangkan Islam di sana cuma kekerasan,'" ujarnya.

        Menurutnya, kita sebagai umat Islam terkena ilusi, terkena mental block. Kita dianggap tidak bersatu, orang Muslim memandang yang lain tidak satu saudara antarmuslim

        "Genjutsu lain adalah, itu kan negeri lain, urusan sendiri kan lebih banyak, Indonesia masalahnya lebih banyak, ngapain ngurusin negara orang lain, ini masuk contoh mental block, yang begini adalah contoh orang yang dalam negeri gak peduli apalagi luar negeri," papar dia.

        Karena ini ingin menanamkan orang Muslim tidak boleh mengurusi umat Muslim yang lain karena Yahudi akan tahu betul, karena ketika Muslim menjadi satu, umat Islam menjadi kuat dan menjadi akhir bagi kebiadaban Israel.

        "Jangan bawa-bawa agama, mereka tuh adalah urusan politik, mereka adalah urusan perang, ini adalah perang antara Palestina dan Israel, ini adalah salah satu ilusi, genjutsunya lagi sehingga muncul pemikiran kita gak usah bela siapa pun, jadi ngapain kita bela orang lagi perang, padahal yang terjadi adalah pembantaian terhadap Palestina oleh Israel," terang sang ustaz.

        Baca Juga: Setelah Penyerbuan Berhari-hari, Umat Islam dan Yahudi Ibadah Khusyuk di Masjid Al-Aqsa

        "Israel kan adalah negara merdeka yang disetujui oleh PBB, orang gak belajar sejarah, gak belajar tentang seperti apa kejadian sebenarnya sehingga seolah-olah mereka bela Palestina dan Masjid Al-Aqsa sama dengan teroris, sementara membela Israel adalah membela negara yang sah," tambahnya.

        Di media, kata Ustaz Felix sudah kita lihat sama-sama bahwa Israel secara aktif memberikan bayaran kepada para influencer dan buzzer termasuk mungkin yang sudah banyak diketahui orang.

        "Ada yang banyak ngebacot, rusuh di sosial media, kenyataannya memang Israel akan ngebayarin untuk orang-orang itu, itu buktinya memang mereka dapat uang. Diundang khusus naik pesawat kelas satu, dikasih uang lagi untuk memberitakan kebaikan-kebaikan, 'gak ada masalah di sini, manusiawi ini', ini adalah propaganda aktif oleh sebuah negara," tukasnya.

        Hasilnya, kata Ustaz Felix, dua miliar orang Muslim terkena ilusi yang kemudian mengkotak-kotakkan Islam di seluruh dunia.

        "Selama kaum Muslim tidak dinaikkan level berpikirnya, akan sangat sulit membebaskan dan memberikan kontribusi terhadap Palestina," akunya.

        "Kebebasan cara berpikir, pelajari, pahami untuk cara berpikir umat akan naik, maka tipuan-tipuan tidak akan bisa menyesatkan lagi sehingga logika salah akan hilang," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: