Bagaimana Masjid Al-Aqsa Penting untuk Umat Islam, tapi Malah Diserang Pasukan Israel
Masjid Al-Aqsa kini kembali menjadi perhatian dunia setelah mendapatkan serangan dari polisi Israel pada Rabu (5/4/2023). Para polisi Israel memukul dan juga menangkap puluhan jemaah yang ada di kompleks masjid tersebut.
Disebutkan dari peristiwa tersebut, sebanyak 50 orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Indonesia Bicara Soal Kesucian Masjid Al-Aqsa, Komitmen Nyata PBB Ditagih
Tidak hanya umat muslim, peristiwa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa membuat masyarakat dunia juga turut bersedih. Hal tersebut dikarenakan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem adalah tempat penting untuk tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan juga Yahudi.
Dalam agama Islam sendiri, Masjid Al-Aqsa ini adalah salah satu dari tiga tempat suci dikarenakan lokasi ini adalah kiblat pertama bagi umat muslim, sebelum kemudian dialihkan ke Baitullah di Masjidil Haram.
Masjid tersebut juga merupakan masjid kedua yang dibangun di muka bumi dan menjadi saksi perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Untuk pemeluk agama Kristen sendiri, lokasi masjid ini juga turut menjadi saksi bisu pada saat Ibrahim menyembelih putranya. Sementara, bagi umat Yahudi Masjid Al-Aqsa juga menjadi Baitulmaqdis atau rumah yang suci.
Lantas, seperti apakah sejarah dari Masjid Al-Aqsa tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Masjid Al-Aqsa sendiri sudah ada sejak zaman Rasulullah. Masjid ini diyakini merupakan masjid kedua yang dibangun di muka bumi. Bahkan, sebagian besar ulama berkeyakinan bahwa masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh Nabi Adam AS berdasarkan perintah Allah SWT.
Namun, karena masjid yang sebelumnya dibangun oleh Nabi Adam tersebut lenyap karena banjir besar pada zaman Nabi Nuh. Hal tersebut menunjukkan masjid Al-Aqsa yang masih berdiri sampai saat ini bukan merupakan bangunan asli.
Setelah hancur karena bencana, masjid ini kemudian dilanjutkan oleh nabi-nabi berikutnya. Salah satunya adalah Nabi Sulaiman yang memperbaiki dan memperluas gedung masjid Al-Aqsa.
Nabi Sulaiman kemudian meminta tiga hal kepada Allah SWT selepas memperbaiki masjid Al-Aqsa. Pertama memohon agar keputusan hakim sejalan dengan keputusan Allah SWT. Permohonan kedua adalah agar kerajaan tidak selayaknya dimiliki seseorang sesudahnya.
Permohonan ketiga adalah agar masjid ini tidak dikunjungi oleh seseorang yang tidak menginginkan sholat di dalamnya, melainkan orang-orang yang berdosa.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, masjid ini telah berulang kali diperbaiki di bagian pondasi sehingga masih bisa berdiri sampai saat ini.
Masjid ini juga menjadi saksi peristiwa penting yang terjadi sepanjang sejarah Islam, yaitu perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad melakukan perjalanan dengan mengendarai buraq dari Masjid Haram ke Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha atau langit ke-7 untuk diperlihatkan kebesaran Allah SWT.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement