Ancaman Gegabah Israel Disambar Panglima Militer Iran: Negeri Zionis Terlalu Kecil Jadi Sebuah Ancaman
Kepala militer Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, pada Selasa (11/4/2023) menanggapi klaim kepala staf Israel bahwa negara penjajah itu mampu menyerang Iran tanpa bantuan Amerika Serikat, demikian dilaporkan oleh saluran Quds Force.
"Siapa pun yang memiliki pengetahuan dasar tentang kemampuan militer kedua belah pihak akan menyadari bahwa kekuatan rezim Zionis mungkin sebanding dengan skala terbaru dari salah satu dari banyak operasi militer yang dilakukan Iran selama delapan tahun perang di tahun 1980-an," kata Mousavi.
"Rezim Zionis, yang sedang tenggelam dan tanda-tanda keruntuhannya semakin jelas dari sebelumnya, terlalu kecil untuk dianggap sebagai ancaman bagi Republik Islam Iran," tambahnya.
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel, Herzi Halevi, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa IDF siap untuk melakukan serangan pre-emptive terhadap Iran, bahkan tanpa bantuan AS.
"Kami siap untuk bertindak melawan Iran. Tentara Israel memiliki kemampuan untuk menyerang baik di negara-negara yang jauh maupun di dekat rumah. Di tahun-tahun mendatang, IDF akan secara signifikan memperkuat kemampuannya untuk melakukan (serangan pre-emptive ke Iran) dan, terlepas dari jaraknya, serangan semacam itu akan sangat besar," terang Halevi.
"Kami tahu bagaimana bertindak sendiri. Kami adalah negara berdaulat yang berhak membuat keputusan sendiri. Akan lebih baik jika Amerika Serikat berada di pihak kami, tetapi itu bukanlah sebuah kewajiban," kata Halevi, mengakhiri wawancara.
Tentara Israel menegaskan keyakinannya pada hari Senin lalu bahwa Iran berusaha, melalui proksinya, untuk memperkeruh situasi di lapangan, dan bahwa mereka bekerja untuk menangkal risiko.
Pekan lalu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan tewasnya Milad Heidari, salah satu penasihat militernya, dalam sebuah serangan udara Israel di Suriah.
IRGC bersumpah untuk merespons. Kantor berita Mehr melaporkan bahwa penasihat militer lainnya, Miqdad Mahqani, terluka dalam serangan Israel dan meninggal dunia akibat luka-lukanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: