Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sempat Remehkan Deretan Miliarder Ini Saat Masih Awal Merintis Bisnis, Investor Ini Menyesalnya Bukan Main!

        Sempat Remehkan Deretan Miliarder Ini Saat Masih Awal Merintis Bisnis, Investor Ini Menyesalnya Bukan Main! Kredit Foto: Financial Times
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Investor miliarder dan salah satu pendiri Carlyle, David Rubenstein, menceritakan pengalaman investasinya yang membuatnya sangat menyesal. Seperti Warren Buffeett yang menyesal tidak berinvestasi di Amazon pada masa-masa awalnya. Rubenstein juga memiliki kisah serupa.

        “Kami memiliki saham di [Amazon],” ujar Rubenstein di acara Yahoo Finance Live, yang dikutip di Jakarta, Senin (17/4/23). "Kami menjualnya sebelum waktunya, mari kita bicara seperti itu."

        “Saya memiliki kesempatan untuk berinvestasi di perusahaan Mark Zuckerberg [kemudian Facebook] ketika dia masih di Harvard,” lanjut Rubenstein. “Dan dia sedang mencari sedikit uang. Menantu laki-laki saya memberi tahu saya tentang hal itu, dan saya melewatinya. Ketika seorang teknisi yang berubah menjadi kapitalis ventura, Marc Andreessen mencoba mengumpulkan uang untuk Netscape, kami mengatakan kepadanya bahwa itu tidak akan pernah berhasil. Kami menolaknya. Jadi saya memiliki banyak penyesalan.”

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Neil Bluhm, Miliarder Pemilik Banyak Aset, Mulai dari Ritz Carlton Hingga Game Online

        Terlepas dari kesalahan investasi, Rubenstein memiliki karir yang indah untuk dilihat kembali.

        Pada tahun 1987, Rubenstein ikut mendirikan The Carlyle Group bersama William Conway, Stephen Norris, Daniel D'Aniello, dan Greg Rosenbaum. Saat ini, pembangkit tenaga listrik ekuitas swasta ini memiliki aset yang dikelola senilai USD373 miliar (Rp5.523 triliun) di tiga segmen bisnis dan 543 kendaraan investasi. Perusahaan baru-baru ini menunjuk mantan eksekutif Goldman Sachs Harvey Schwartz sebagai CEO.

        Sepanjang jalan, mantan ajudan Presiden Jimmy Carter telah menjadi dermawan terkenal yang menandatangani The Giving Pledge, salah satu powerbroker paling berpengaruh dalam investasi, dan pembawa acara yang telah mewawancarai para pemimpin top dunia.

        Salah satu wawancara itu termasuk obrolan tahun 2018 dengan seorang pemimpin yang tidak diikuti oleh Rubenstein yakni pendiri Amazon Jeff Bezos.

        “Saat saya mewawancarai Jeff Bezos, itu cukup bagus,” kata Rubenstein. "Saya sudah mengenalnya cukup lama dan kami memiliki hubungan yang sangat baik."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: