Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder David Rubenstein Beri Peringatan Dampak Resesi: Pengangguran Meningkat Hingga...

Miliarder David Rubenstein Beri Peringatan Dampak Resesi: Pengangguran Meningkat Hingga... Kredit Foto: Financial Times
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder David Rubenstein merinci prospek pasarnya, termasuk prediksi untuk sektor teknologi, hingga perjuangan Federal Reserve melawan inflasi yang merajalela dan resesi yang menjulang.

Salah satu pendiri Carlyle Group ini mengatakan mengingat kondisi ekonomi saat ini di mana resesi menimpa kita, keadaan ini akan memperlambat pertumbuhan produk domestik bruto dan meningkatnya jumlah pengangguran.

"Saya pikir Fed umumnya akan mengatakan bahwa mereka salah membaca berapa banyak inflasi yang akan disebabkan oleh USD5 triliun yang disuntikkan ke dalam perekonomian oleh Kongres untuk menangani COVID, dan juga dampak pelonggaran kuantitatif," kata Rubenstein dalam sebuah wawancara dengan LinkedIn. "[Inflasi] bersifat sementara, kata mereka, tetapi ternyata tidak."

Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (15/12/22) jika Fed melanjutkan kenaikan suku bunga yang agresif, pengangguran hampir pasti akan naik juga, meskipun pasar tenaga kerja sangat tangguh. Rubenstein memperkirakan pelonggaran pengetatan moneter hawkish tidak akan segera mereda.

"The Fed sekarang menyadari bahwa pekerjaannya telah dihentikan," kata Rubenstein. "The Fed tidak bisa mengatakan secara terbuka apa yang bisa saya katakan, dan apa yang orang lain katakan, yaitu sampai kita mendapatkan pengangguran sekitar 6%, kita tidak mungkin menurunkan inflasi secara berarti."

Seiring dengan resesi dan peningkatan pengangguran, Rubenstein mengatakan valuasi perusahaan teknologi diperkirakan akan turun lebih jauh karena kondisi ekonomi yang sulit hingga tahun depan.

"Saya pikir beberapa perusahaan teknologi yang telah mengubah hidup kita menjadi lebih baik sangat bagus, dan mungkin valuasi mereka akan turun sedikit," katanya.

Namun, perusahaan teknologi baru yang tidak memiliki pendapatan, harus menjadikan ini sebagai peringatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: