Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Dudung Abdurachman, menyampaikan ucapan belasungkawa dan rasa dukacitanya atas gugurnya Prajurit TNI AD dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna, Pratu Miftahul Arifin. Ia meninggal ketika bertugas dalam operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens di Nduga, Papua Pegunungan.
Bagi Dudung, gugurnya salah satu prajurit TNI Angkatan Darat itu membuktikan kebiadaban kelompok separatis teroris Papua. Dikutip dari siaran tertulis Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Jenderal Dudung menyampaikan bahwa kelompok separatis itu terus meneror masyarakat dan alat negara yang bertugas.
Oleh karena itu, Jenderal Dudung memerintahkan jajarannya di TNI AD untuk terus bersiap mendukung segala operasi yang ditetapkan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
Baca Juga: KKB Papua Semakin Membabi Buta, Manuver Jokowi Adalah Dalangnya
Jenderal bintang empat ini mengatakan bahwa TNI AD juga akan membuat evaluasi secara menyeluruh, termasuk dalam sistem pembinaan latihan bagi prajurit, dan terhadap satuan yang ditugaskan dalam operasi militer.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda (Laksda), Julius Widjojono, dalam jumpa persnya mengatakan bahwa satu prajurit Yonif Raider 321/GT gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan.
"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," kata Julius.
Dia menjelaskan, Pratu Arifin gugur saat menyisir wilayah Mugi bersama rombongan untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Namun, kemudian, ada serangan dari KKB yang menyebabkan Pratu Arifin terjatuh ke jurang kedalaman 15 meter.
"Ketika mencoba untuk menolong, mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," ungkap Julius.
Dia menambahkan, Panglima TNI Laksamana TNI, Yudo Margono, telah memerintahkan jajaran TNI untuk melakukan pencarian dan memberikan bantuan maksimal untuk prajurit di Nduga.
“Panglima TNI Yudo Margono secara terus menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal (terkait dengan insiden penembakan prajurit TNI oleh KKB di Mugi-Man, Nduga)," kata Laksda Julius.
Baca Juga: KKB Papua Enggak Miliki Belas Kasihan, Tim Evakuasi Saja Ikut Diserang
Dia menambahkan, Panglima TNI Laksamana TNI, Yudo Margono, telah memerintahkan jajaran TNI untuk melakukan pencarian dan memberikan bantuan maksimal untuk prajurit di Nduga.
“Panglima TNI Yudo Margono secara terus menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal (terkait dengan insiden penembakan prajurit TNI oleh KKB di Mugi-Man, Nduga)," kata Laksda Julius.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella