Menuju Emisi Nol Bersih 2060, PLN Gandeng HDF Perancis Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen
PT PLN (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Hydrogen de France SA (HDF Energy ) untuk pengembangan teknologi hidrogen di Indonesia.
Menteri Perdagangan Luar Negeri Perancis, Olivier Becht, bersama dengan Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako, dan UNESCO, Mohamad Oemar, menyaksikan bersama acara penandatanganan kesepakatan tersebut.
Menurut Duta Besar Mohamad Oemar, MOU antara PLN dan HDF ini bertujuan untuk membangun kerjasama antar kedua perusahaan dalam pengembangan bisnis hidrogen, khususnya di sektor pembangkit.
“Kerjasama antara PLN dan HDF merupakan salah satu cara dalam menghadapi tantangan kenaikan kebutuhan energi di masa mendatang dengan memanfaatkan energi terbarukan dan investasi terhadap solusi inovatif,” jelas Oemar, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (20/4/2023).
Baca Juga: PLN Gandeng IEA Jalankan Roadmap Transisi Energi
Dalam sambutannya, Olivier Becht menyampaikan bahwa kerjasama kedua negara terus meningkat dari tahun ke tahun, dan Pemerintah Perancis berkomitmen untuk mendorong kerjasama dengan Indonesia sebagai mitra strategisnya, sesuai dengan kebijakan pemerintahan Perancis di Indo-Pasifik.
"Pemerintah Prancis mendukung Indonesia dalam melakukan transisi energi dan untuk itu kami sangat mendukung kerjasama antara HDF dan PLN ini,” tegasnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa HDF dan PLN memiliki komitmen bersama dalam memastikan hadirnya energi bersih yang handal dan terjangkau.
"Melalui kolaborasi ini, PLN berencana untuk mempercepat pengembangan teknologi hidrogen di Indonesia, serta mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil," ujar Darmawan.
Darmawan lalu menambahkan bahwa PLN menyadari pentingnya kegiatan penurunan emosi di sektor pembangkit.
Oleh karenanya, PLN merasa bangga menjadi bagian dari masyarakat global dalam mencari solusi inovatif dalam penyediaan energi yang lebih bersih untuk generasi mendatang.
“Kerjasama ini menandai era baru pemanfaatan energi terbarukan yang dapat berperan sebagai baseload dan menghadirkan listrik 24 jam dari berbagai sumber energi, termasuk hydrogen. Kami juga berharap bahwa kolaborasi PLN dan HDF dapat memperkuat Kerjasama bilateral Indonesia dan Prancis,” kata Darmawan.
Sebagai informasi, HDF adalah perusahaan Perancis yang merupakan pelopor pemanfaatan hydrogen di sektor pembangkit. HDF mengembangkan dan mengoperasikan infrastruktur hydrogen berskala megawatt untuk memasuk kebutuhan energi dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Mengutip keterangan resmi Kedutaan Besar RI di Paris, kerjasama ini disebut dapat mendorong percepatan pengembangan pembangkit berskala megawatt yang menghasilkan listrik yang stabil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan, ke jaringan 24/7, melalui pembangkit Renewstable.
"Pembangkit ini menggabungkan sumber energi terbarukan intermittent (surya atau bayu) dan penyimpan tenaga listrik jangka panjang menggunakan hidrogen," jelasnya.
Baca Juga: Mudik Gratis BUMN, PLN Berangkatkan 10 Ribu Pemudik ke Berbagai Daerah
Pembangkit Renewstable merupakan pembangkit alternatif yang ramah lingkungan karena hanya memanfaatkan energi dari surya atau bayu serta air untuk menghasilkan listriik yang stabil, sehingga tidak menghasilkan emisi atau polusi suara.
Direktur Asia HDF Energy Mathiew Geze, menyatakan bahwa HDF Energy merasa sangat bangga dapat bermitra dan berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) untuk mempercepat pengembangan proyek pembangkit hidrogen di Indonesia.
“Pembangkit Renewstable kami dapat berkontribusi terhadap upaya dekarbonisasi Indonesia di sektor pembangkit sambal mendukung agenda Pemerintah terkait pembangunan di Indonesia Timur,” ujar Geze.
“Sejumlah proyek yang kami siapkan dapat menempatkan Indonesia sebagai negara terdepan dalam pemanfaatan hidrogen hijau di Asia.” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Bayu Muhardianto