Ya Ampun! Pasukan Elite Indonesia Sampai Dibuat Kocar-kacir di Wilayah Teroris KKB Papua, Pendukung Presiden Putin Ungkap Ada...
Pasukan elite Indonesia dibuat kocar-kacir di wilayah teroris KKB Papua, pendukung Presiden Putin ungkap ada campur tangan pasukan asing.
Benarkan Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP) di Nduga, Papua dibantu pasukan asing dalam membuat keonaran dan pembunuhan di Papua?
Baca Juga: Enteng Bilang Tumpas KKB Papua Mudah, Mahfud MD Juga Kuak 2 Kesulitan yang Dihadapi
Rupanya soal dugaan adanya pasukan asing yang membantu KTSP Papua ini diungkap seorang yang dikenal sebagai pendukung Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dia adalah Pengamat militer Dr. Connie Rahakundini Bakrie, M.Si., yang dikenal fokus dalam memberikan argumentasi pembenaran Rusia menyerang Ukraina.
Connie memberikan pandangan saat dirinya menyoroti serangan yang gencar dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) belakangan ini.
Bahkan bagaimana pasukan elite Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus dibuat kocar-kacir hingga berguguran.
Melihat sepak terjang para teroris bersenjata itu, Connie menduga ada keterlibatan pasukan asing membantu aksi teroris di Nduga, Papua.
Lebih dari itu, Connie secara tegas mengkritik adanya laporan yang bersifat internal di tubuh militer yang kerap bocor ke publik.
"Aspek kenapa ini menjadi kebiasaan laporan yang bersifat internal, bisa bocor,"
kata Connie seperti terlihat dalam video di halaman Facebook INM TV dikutip dari denpasar.suara.com, Sabtu 22 April 2023.
"Ini menampar kita. Mengapa (Kopassus) bisa kedodoran," katanya lagi.
Connie lantas mempertanyakan seberapa hebat dan terlatihnya kelompok teroris KBB hingga membuat Kopassus dan Raider Kostrad bisa diserang secara mudah.
Dari sana Connie melihat dan mendesak agar segera dilakukan operasi militer di Papua. "(Perlu) Operasi militer dan ada kemungkinan tentara bayaran," duga dia.
Sementara itu, dalam Youtube Puspen TNI yang ditayangkan Selasa, 18 April 2023, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan jika teroris KBB memakai anak kecil dan wanita untuk menyerang prajurit TNI.
"Dalam perjalanannya diadang dan kontak tembak dengan KST yang dalam kontak tembak tersebut mereka memanfaatkan masyarakat dan juga anak-anak untuk menyerbu," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: