Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tantangan Merayakan Lebaran di Luar Negeri ala Syarif Zapata: Berlebaran di KBRI sampai Kirim THR lintas negara

        Tantangan Merayakan Lebaran di Luar Negeri ala Syarif Zapata: Berlebaran di KBRI sampai Kirim THR lintas negara Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perputaran uang pada Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp 8.500 Triliun. Perputaran uang sebesar itu belum termasuk transaksi uang lintas negara, di mana terdapat lebih dari 72 ribu pekerja lintas negara Indonesia yang tersebar di seluruh dunia.

        Banyak dari pekerja lintas batas ini merayakan Idul Fitri di luar negeri yang dapat menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang tidak tahu bagaimana mempersiapkan diri untuk hari raya, termasuk public figure Syarif Zapata.

        Merayakan Idul Fitri di luar negeri seperti Swiss dan Jerman, sejak tahun 2007 Syarif Zapata adalah seorang YouTuber terkenal yang sering membagikan informasi tentang kehidupan masyarakat Indonesia di Eropa, serta tips-tips perjalanan dan gaya hidup. Ia juga merupakan pemilik Guide Santai, sebuah platform panduan bagi para pelancong.

        Bagi Muslim yang tinggal di luar negeri seperti Syarif, merayakan Idul Fitri di luar negeri tidak pernah mudah dan pengalaman Idul Fitri mereka berbeda-beda di setiap negara.

        Berikut tiga tantangan tersulit menurut Syarif:

        1. Sulit menemukan tradisi Lebaran Indonesia

        Ketika kita tinggal di luar negeri, salah satu hal yang sulit dicari merupakan makanan khas Indonesia serta atmosfer dari Idul Fitri itu sendiri. Hal ini dapat kita atasi dengan mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara tempat Anda berada. KBRI umumnya menyediakan makanan khas Indonesia dan acara halal bihalal di hari lebaran yang terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Jadi, selain bisa mendapatkan makanan khas lebaran secara gratis, kita juga bisa merasakan suasana hangat layaknya berlebaran di Indonesia.

        Ketika ditanya mengenai pengalamannya merayakan Idul Fitri di luar negeri, Syarif mengatakan: "Sangat berbeda. Jika Anda tidak memiliki teman atau komunitas Muslim, maka Ramadhan dan Idul Fitri akan terasa seperti hari biasa. Khususnya di Swiss, kami tidak mendengar orang membaca Al-Quran selama Ramadan dan jarang sekali melihat atribut Ramadhan atau Idul Fitri di jalanan. Terkadang saya sangat merindukan suasana Ramadhan di Indonesia, jadi setidaknya di KBRI itu bisa mengobati"

        2. Bayar zakat jangan terlambat

        Membayar zakat fitrah setiap Idul Fitri merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang mampu. Bagi Syarif, yang saat ini tinggal di Swiss, ia tetap membayar zakatnya di Indonesia sebagai bagian dari tradisi Ramadhan. Kunci untuk memenuhi kewajiban ini adalah menghitung dan membayar zakat dengan benar dan tepat waktu, namun bagi banyak orang Indonesia yang tinggal di luar negeri, hal ini mungkin menjadi tantangan tersendiri karena lambatnya proses transfer, kurangnya transparansi, serta proses yang rumit karena harus pergi ke cabang bank dan mengantri panjang selama jam kerja bank.

        3. Kirim THR ke luar negeri dengan biaya terjangkau

        Meski tinggal di luar negeri, Syarif tidak lupa mengirimkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada keluarganya di Indonesia selama bulan Ramadhan. Untuk mengirimkan THR kepada keluarganya di Indonesia, Syarif mengandalkan Wise, untuk memastikan THR sampai kepada keluarganya dengan cepat, dan dengan biaya yang murah.

        “Sebelum menggunakan Wise, saya sering bingung berapa jumlah THR yang diterima oleh keluarga saya dan mengapa hanya mendapatkan lebih sedikit dari yang saya bayarkan, belum sistem antarmuka yang rumit. Sedangkan Wise memiliki sistem antarmuka pengguna yang sangat mudah digunakan. Dengan Wise, saya merasa lebih nyaman karena aplikasi ini menunjukkan dengan tepat berapa banyak yang saya kirimkan dalam Swiss Franc, kapan dan berapa banyak yang diterima keluarga saya dalam Rupiah. Seluruh biaya juga tertera dengan jelas. Selain transfer uang THR, saya juga mengirim uang ke kampung halaman secara rutin, jadi penting bagi saya untuk memilih platform yang nyaman, murah, dan tidak merepotkan untuk mengirim uang secara efisien," kata Syarif.

        Menurut Wise, lebih dari £180 miliar hilang setiap tahunnya dalam transaksi pengiriman uang melalui biaya tersembunyi.

        Dengan Wise, pelanggan membayar satu biaya di muka dan nilai tukar yang mereka lihat di aplikasi adalah nilai tukar yang mereka lihat di Google atau Reuters, tanpa biaya tersembunyi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: