Akhirnya Tunjuk Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, Pengamat Kuliti Drama Buatan PDIP: Demi Raih Simpati Publik
Pengamat politik Universitas Jember, Muhammad Iqbal, menilai PDI Perjuangan (PDIP) memainkan drama ketika memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Pencapresan Ganjar Pranowo oleh Ketua Umum PDIP Megawati makin membuktikan panggung politik demokrasi Indonesia memang sarat skenario drama dan dipenuhi strategi setting agenda," kata Iqbal, Senin (24/4).
Baca Juga: PPP Putuskan Dukung Ganjar Pranowo Maju Capres 2024-2029
Menurut dia, PDIP melakukan tujuh strategi dengan memainkan agenda narasi konflik terhadap Ganjar. Salah satunya ialah mengunggah selfie Ganjar sebagai capres pada Oktober 2022.
Iqbal menilai langkah itu menunjukkan Ganjar seolah melawan Puan Maharani yang merupakan trah mantan Presiden Soekarno.
Narasi puncak ialah ketika Ganjar menolak Timnas Israel berlaga pada Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Indonesia akhirnya dicoret FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Ketujuh narasi drama politik itulah yang sengaja dimainkan PDIP dengan harapan Ganjar bisa selalu meraih simpati dan mewarnai percakapan publik," ucap Iqbal.
Pengajar FISIP Universitas Jember itu menuturkan, PDIP harus merawat opini publik agar tetap berpusat di Ganjar. Dengan demikian, ambisi PDIP memperpanjang kekuasaannya akan terwujud.
Iqbal juga merujuk strategi playing victim berdasarkan teori ahli perang China Sun Tzu.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Ungkap PDIP Tak Ambil Pusing Jika Prabowo Subianto Tolak Tawaran Jadi Cawapres
"Drama playing victim menurut ahli strategi perang Sun Tzu tergolong efektif memanipulasi situasi pada Ganjar sebagai 'korban teraniaya' demi meraih kepercayaan dan simpati publik," ucap Iqbal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum