Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Pembangunan Tersus PNG Sidakarya, Masyarakat Bali Gelar Aksi Budaya

        Dukung Pembangunan Tersus PNG Sidakarya, Masyarakat Bali Gelar Aksi Budaya Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rencana pembangunan terminal khusus LNG Sidakarya, mendapatkan dukungan dari warga desa Adat di Bali.

        Mereka melakukan aksi turun ke jalan meminta agar, pembangunan terminal khusus LNG Sidakarya, segera direalisasikan.

        Aksi itu dilakukan lantaran, keberadaan tersus LNG Sidakarya akan memberikan manfaat bagi pemenuhan kebutuhan energi bersih di Bali.

        Warga memasang Baliho dan spanduk di sejumlah titik di berbagai jalan di wilayah Desa Sidakarya. Mereka menyampaikan aspirasinya melalui spanduk yang bertuliskan, “Kami Segenap elemen masyarakat Desa Sidakarya Menyatakan Mendukung Dibangunnya Tersus LNG di Kawasan Perairan Selat Bali di Pesisir Desa Sidakarya Guna Mewujudkan  Bali Mandiri Energi Bersih”.

        Disusul dengan spanduk lain yang bertuliskan, “Dari Bali Kota Buat Terang Indonesia  Dengan Membangun LNG Sidakarya.”

        Bendesa Adat Sidakarya, Ketut Suka mengatakan warga mendukung rencana pembangunan LNG, lantaran keberadaan Tersus LNG tersebut nantinya akan menyuplai Pembangkit Listrik di Bali sangat dibutuhkan. Tersus LNG sesuai dengan kebutuhan akan energi bersih yang ramah lingkungan di Bali.

        "Kami mendukung upaya Gubernur Bali mengenai pembangunan terminal LNG di wilayah desa adat di Sidakarya. Untuk menyediakan energi dan pembangkit listrik di Bali, yang ramah lingkungan,” jelas Suka, Rabu (26/4/2023). 

        Guna menyampaikan aspirasinya masyarakat melakukan “aksi budaya”, turun ke jalan sekaligus memasang 5 baliho dan 10 spanduk di wilayah Desa Adat Sidakarya, seperti di sekitar areal Jalan By Pass Ngurah Rai dan Pantai Sidakarya secara serempak. Pemasangan spanduk dan baliho ini juga diiringi baleganjur. 

        Pihaknya berharap agar aspirasi warga ini mendapatkan perhatian dari pemerintah. “Mudah-mudahan dengan pemasangan baliho ini sekaligus harapan masyarakat akan terwujud. Para pemimpin mau mendengar suara-suara rakyat kecil,” jelasnya.

        Dia menilai keberadaan Tersus LNG Sidakarya untuk Bali, sesuai program Pemerintah Provinsi Bali yang mengakslerasi energi bersih sejak tahun 2022, melalui berbagai regulasi kebijakan serta pembangunan pembangkit menuju ketersediaan energi ramah lingkungan.

        Rencana Bali Hiijau dengan Net Zero Emission (NZE) ditargetkan tercapai pada tahun 2045 lebih cepat dari target nasional di tahun 2060. Akselerasi ini sebagai upaya menjaga komitmen “Bali Compact” yang dihasilkan Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM), dalam Forum Presidensi G20 Indonesia 2022 lalu.

        Menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan  & ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan, kondisi kelistrikan di Bali saat ini, kapasitas terpasang sebesar 1.259 MW dengan bauran energi terbarukan kurang dari 1 persen atau sekitar 4 MW.

        Terkait rancangan Pergub Energi Bersih, Setiawan mengatakan, penyusunannya merupakan salah satu bentuk inplementasi dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

        Dalam visi itu terdapat 22 misi, di antaranya mengembangkan tata kehidupan krama Bali menata wilayah dan lingkungan yang hijau, indah dan bersih.

        Kemudian regulasi ini terdorong pula dengan adanya amanah Rancangan Umum Energi Nasional (RUEN) serta Kebijakan Energi Nasional (KEN) untuk meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 23 persen pada tahun 2025. 

        Sebagai destinasi wisata utama nasional, Bali butuh terobosan penguatan energi. Salah satunya dengan penggunaan energi gas bumi (LNG) yang ramah lingkungan dan rendah emisi.

        Apalagi, cadangan gas alam cair nasional yang besar yang sampai kini lebih dinikmati negara lain karena ekspor gas.

        Hal tersebut sesuai dengan studi Institute for Essential Services Reform (IESR) Pemanfaatan energi bersih dan ramah lingkungan dalam implementasi kegiatan pariwisata, khususnya perhotelan, di Bali dinilai bakal meningkatkan kualitas pariwisata daerah secara keseluruhan.

        Hotel-hotel yang memilih memanfaatkan energi bersih mendapatkan keuntungan dari sisi keberlanjutan bisnis dan reputasi merk (brand reputation).

        "Visinya Bali kan membangun Semesta Kencana. Kami mengintegrasikan seluruh pembangunan infrastruktur, termasuk di dalamnya energi, agar tercipta ketahanan energi di Bali," ungkap Ida Bagus Setiawan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: