Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diisukan Jadi Cawapresnya Anies Baswedan, Refly Harun Ungkap Mahfud MD Tak akan Berpaling dari Lingkaran Istana…

        Diisukan Jadi Cawapresnya Anies Baswedan, Refly Harun Ungkap Mahfud MD Tak akan Berpaling dari Lingkaran Istana… Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud MD dinilai tidak akan memalingkan dukungannya dalam hal capres ke tokoh-tokoh di luar istana. 

        Menurut ahli hukum tata negara, Refly Harun kemungkinan Mahfud MD meng-endorse Anies baswedan di pertarungan Pilpres 2024 mendatang sangatlah kecil. 

        “Ya maupun MD itu adalah generasi 60-an jadi banyak generasi 60-an itu ya orang yang sudah 60an, generasi berikutnya 70-an, yang 80-an belum ada. Kemudian yang akan mentas seperti Anies ini usianya 50-an bahkan di bawahnya 40-an seperti AHY juga ikut mentas,” tambahnya.

        Baca Juga: Lakukan Silaturahmi, Prabowo Subianto Minta Mahfud MD Isi Ceramah di Hambalang

        Secara psikologi Mahfud MD kata dia pastilah lebih mengendorse orang yang generasinya ke atas, bukan ke bawah.

        “Berbeda lagi misalnya yang berhadapan adalah Prabowo dan Anies, dia (Mahfud MD) akan endorse Prabowo sama seperti memori 2014. Balik lagi karena dia ketua tim kampanye Prabowo-Hatta waktu itu ya,” ungkapnya. 

        “Selain itu dia akan meng-endorse orang yang hari ini sama atau dalam rezim yang sama dengan dia nah dalam rezim yang sama dengan Mahfud MD itu adalah Prabowo Subianto sama-sama satu kabinet dan Ganjar pranowo yang dipersepsikan sebagai bagian dari istana,” jelasnya.

        Refly juga mengatakan bahwa menggabungkan Mahfud MD dengan Anies akan sulit karena keduanya berada di dua sisi yang berbeda. 

        Baca Juga: Aksi Keji KKB Papua Masih Terus Berlanjut, Mahfud MD: Kami Kesulitan karena Mereka Gunakan Tameng Hidup

        “Jadi enggak mungkin dia memang ke Anies Baswedan dalam dalam konteks seperti ini. Kiita harus pahami ya psikologi politik, jadi pilihan-pilihan orang itu bukan karena semata-mata value (nilai) atau possibilitas kemenangan,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: