Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Umar Hasibuan Sebut Kelakuan AKBP Achiruddin Hasibuan yang Biarkan Anaknya Siksa Anak Orang di Depan Mata Cuma Bikin Malu Se-Indonesia

        Umar Hasibuan Sebut Kelakuan AKBP Achiruddin Hasibuan yang Biarkan Anaknya Siksa Anak Orang di Depan Mata Cuma Bikin Malu Se-Indonesia Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan, mengomentari kasus penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan.

        Aditya yang diketahui merupakan anak AKBP Achiruddin Hasibuan itu menganiaya seorang mahasiswa bernama Ken Admiral.

        Dari informasi yang dihimpun dari fajar.co.id, atas perbuatan Aditya, dia dijadikan tersangka dan bapaknya dicopot dari jabatannya.  

        Baca Juga: Biarkan Anaknya Lakukan Kekerasan, Achiruddin Hasibuan Juga Minta Dibawakan Senjata Laras Panjang!

        Achiruddin Hasibuan, ayah dari tersangka kasus penganiayaan Ken Admiral, untuk sementara di-non-jobkan atau dicopot dari jabatannya sebagai Kaur Bin Ops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut.

        Hal tersebut diungkapkan Kabid Propam Polda Sumut, Kombes Dudung Adijono saat konferensi pers penetapan Aditya Hasibuan sebagai tersangka kasus penganiayaan Ken Admiral. Aditya Hasibuan adalah anak kandung dari AKBP Achiruddin Hasibuan.

        "Nasi sdh jd bubur. Makanya setiap masalah jangan selesaikan dengan kekerasan. Begini kan akhirnya," ujar Umar Hasibuan dalam keterangannya (26/4/2023).

        Baca Juga: Hasil Sidang Isbat Diumumkan Pukul 7 Malam, Masyarakat Takbiran Dulu Atau Tarawih Lagi?

        Dikatakan Gus Umar, sapaan karibnya, masalah Aditya merupakan masalah yang sepele. Hal tersebut pun menurutnya bisa diselesaikan dengan jalan damai.

         "Kalian berdua bikin malu hasibuan se-indonesia raya," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: