Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Regulator Keuangan Hong Kong Wajibkan Bank Buka Rekening untuk Perusahaan Kripto

        Regulator Keuangan Hong Kong Wajibkan Bank Buka Rekening untuk Perusahaan Kripto Kredit Foto: Unsplash/Stanislaw Zarychta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Sentral Hong Kong mendesak bank untuk menyediakan layanan pembukaan rekening untuk perusahaan kripto sebelum menerima lisensi.

        Dikutip dari laman Cointelegraph, Selasa (2/5/2023), Bank Sentral Hong Kong (The Hong Kong Monetary Authority; HKMA) selaku lembaga dan regulator perbankan sentral di kawasan tersebut, telah meminta bank setempat untuk menyediakan layanan pada perusahaan mata uang kripto

        Pada 27 April 2023 lalu, HKMA menerbitkan surat edaran terkait akses pelanggan perusahaan ke layanan perbankan. Dalam dokumen tersebut, regulator membutuhkan lembaga berwenang, yang disebut sebagai “AI” (authorized institutions) untuk mengadopsi pendekatan berbasis risiko dalam Upaya Anti-Pencucian Uang. 

        Baca Juga: Riset Bitget Ungkap 46% Milenial Miliki Uang Kripto Dibanding Gen Z

        HKMA juga mendesak lembaga-lembaga di Hong Kong untuk memperhatikan perkembangan pasar dan mengambil pendekatan lanjut terhadap sektor baru seperti pasar kripto. Secara spesifik, HKMA mewajibkan lembaga-lembaga keuangan untuk membantu Penyedia Layanan Aset Virtual (virtual asset service providers; VASP) dalam mendapatkan layanan bank.

        Mengutip pernyataan HKMA, “AI harus berusaha mendukung lisensi VASP dan diatur oleh Komisi Berjangka Sekuritas Hong Kong (SFC) tentang kebutuhan mereka yang sah akan rekening bank di Hong Kong.” 

        Regulator menekankan bahwa pengukuran uji tuntas pelanggan (customer due diligence; CDD) harus proporsional dengan tingkat risiko pelanggan agar tidak menimbulkan beban yang tidak semestinya. 

        Misalnya, jika VASP telah mengajukan lisensi di bawah rezim peraturan kripto baru di Hong Kong dan hanya ingin membuka akun untuk penggunaan perusahaannya sendiri, maka AI harus menyediakan layanan tersebut bahkan sebelum persetujuan, menurut HKMA. 

        Mengutip pernyataan otoritas setempat, “[AI] harus memperhatikan ‘approval-in-principle’ (persetujuan prinsip) yang dikeluarkan otoritas terkait pelamar lisensi VASP dalam proses CDD alih-alih tidak mengambil tindakan sampai lisensi VASP benar-benar diberikan.”

        Selain itu, pernyataan tersebut mendorong pemberi pinjaman untuk melatih staf dan membentuk divisi yang berdedikasi penuh mendukung industri kripto sambil menghindari “wholesale de-risking approach” atau pendekatan penghilangan risiko grosir yang menolak industri baru atau kebangsaan tertentu. 

        Baca juga: Regulator Keamanan Hong Kong Akan Keluarkan Pedomen Lisensi Kripto pada Mei

        Berita tersebut muncul di saat Hong Kong tengah bersiap untuk mengadopsi peraturan kripto baru yang akan resmi memungkinkan investor ritel untuk membeli dan menjual kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Perlu diketahui, rezim lisensi kripto baru dijadwalkan akan diresmikan pada 1 Juni 2023. 

        Ketika Hong Kong secara aktif menarik perhatian perusahaan kripto, beberapa yurisdiksi global utama seperti Amerika Serikat justru menghambat industri ini. Beberapa perusahaan kripto besar seperti Coinbase, memutuskan keluar dari Amerika Serikat sebab keengganan pemerintah mengembangkan peraturan tegas terkait kripto. 

        Menurut laporan oleh Andreessen Horowitz, pangsa pengembang kripto global berbasis di Amerika Serikat turun 26% dari 2018 hingga 2022. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: