Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Merapat ke Koalisi Prabowo, Golkar Pastikan Tak Dukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024

        Merapat ke Koalisi Prabowo, Golkar Pastikan Tak Dukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Golkar bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah membentuk tim pemenangan untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang dibentuk tanpa keduanya menjalin koalisi. Kepastian itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid.

        Nusron juga mengonfirmasi, Partai Golkar tak mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) meski tak diungkapkannya secara eksplisit. Namun, partainya membuka peluang dukungan kepada Prabowo Subianto yang merupakan rekan koalisi dari PKB.

        Baca Juga: Airlangga Hartarto Tegaskan Golkar Bakal Fokus Membentuk Koalisi Besar, Saingan Anies Baswedan Makin Kuat!

        "Kan kemarin PPP ngajak Golkar untuk ikut dukung Pak Ganjar, tapi hari ini ada pertemuan dengan Pak Muhaimin. Artinya sudah menjawab," ujar Nusron di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (3/5/2023).

        "Meskipun tidak jawaban dengan kata-kata, jawaban perbuatan. Kata Pak Faisol Riza, kiai-kiai PKB, bahasa tingkah lebih fase daripada bahasa yang lainnya," sambungnya.

        Dia sendiri ditunjuk sebagai tim pemenangan yang mewakili Partai Golkar. Jelasnya, ada peluang terbentuknya koalisi antara partainya, PKB, dan Partai Gerindra. Koalisi tersebut bisa saja menunjuk Prabowo sebagai capres dan berpasangan dengan Airlangga atau Muhaimin.

        "Kalau ending berlebur tiga partai mengusung Prabowo, wakilnya bisa Airlangga, bisa Gus Muhaimin, ya itu urusan para ketum. Kita tim yang penting sudah siap," ujar Nusron.

        Dia pun menjelaskan, tak ada salahnya jika Partai Golkar dan PKB sudah membentuk tim pemenangan bersama, meskipun Partai Golkar saat ini bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sedangkan PKB telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

        "Koalisi ini cair, politik itukan seni untuk mencapai kemungkinan. Namanya kerja sama kan bisa aja, kalau udah ada tim pemenangan, itu kan kerja sama merancang kemenangan. Artinya tinggal bangunan selangkah membangun koalisi," ujar Nusron.

        Partai Golkar dan PKB sudah sepakat membentuk koalisi inti yang bertugas dalam melobi peleburan KIB dengan KKIR. Nantinya, mereka akan menyimulasikan siapa pasangan capres dan cawapres dari peleburan tersebut.

        "Simulasi itu tidak menutup berbagai peluang, apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, atukah Airlangga-Muhaimin, itu masih proses yang akan kita jalani," ujar Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.

        Muhaimin mengatakan, pertemuannya dengan Partai Golkar adalah bentuk sinergi untuk menyongsong Pemilu 2024. Apalagi, kedua partai sudah memiliki sejarah dan pengalaman dalam menghadapi kontestasi.

        "Kalau kerja sama sama Golkar itu istilahnya selalu membahagiakan semua pihak, untuk apa? Untuk cepat maju bersama-sama. Untuk saling menjadi sinergi satu dengan yang lain, sesuai dengan potensi masing-masing," ujar Muhaimin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: