25 Tahun Reformasi, Ganjar Pranowo: Kita Kawal Perjuangan Reformasi Ini hingga Tuntas
Bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDI-P Ganjar Pranowo, mengenang peristiwa reformasi tahun 1998 sebagai momen yang penuh dengan perjuangan dari seluruh elemen masyarakat. Banyak tuntutan perubahan yang diinginkan rakyat kepada pemerintah saat itu.
Hal itu diungkapkan Ganjar, saat menghadiri pameran foto dan memorabilia untuk mengenang 25 tahun reformasi yang diadakan Persatuan Nasional Aktivis '98 (Pena 98) di Graha Pena 98, Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Gubernur Jawa Tengah itu, hal paling mendesak yang kala itu menjadi tuntutan rakyat dan masih menjadi PR bagi pemerintah saat ini adalah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang harus segera dihilangkan.
"Ada PR yang mesti diselesaikan. Cerita apa yang menjadi tuntutan masyarakat, kalau masyarakat bilang dulu mesti direform, pemerintahnya mesti bebas KKN, hari ini effortnya mulai ada tapi korupsinya belum tuntas," ujar Ganjar di lokasi, Sabtu (13/5/2023).
Ganjar menambahkan, reformasi birokrasi kepemerintahan di Indonesia pasca reformasi semakin membaik seiring bergantinya kekuasaan Presiden Soeharto hingga saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dulu juga ikut berjuang dalam barisan mahasiswa di Yogyakarta dan Jakarta itu menyebutkan, banyak inovasi yang muncul dalam melakukan reformasi birokrasi.
"Reformasi birokrasi hari ini makin hari makin muncul di daerah dengan inovasi masing-masing, saya kira itu bagian yang tidak bisa kita tinggalkan," ucap Ganjar.
Ganjar juga tak memungkiri, 12 korban dari mahasiswa dan aktivis 98 yang gugur saat peristiwa Mei 98 juga turut menjadi tuntutan masyarakat kepada pemerintah dalam menuntaskan persoalan hak asasi manusia (HAM).
Oleh sebab itu, Ganjar menyebutkan reformasi yang merupakan hasil dari perjuangan rakyat saat itu harus dilakukan oleh pemerintah, agar harapaj yang menjadi tuntutan rakyat hari ini bisa tuntas.
"Catatan-catatan pelanggaran HAM umpama yang tadi diobrolkan saya kira 12 (korban tragedi 98) yang diakui oleh pemerintah itu mesti diselesaikan. Jadi reformasi ini menurut saya mesti kita tuntaskan, karena belum tuntas tas tas," jelas Ganjar.
Perlu diketahui, Pena 98 juga telah menyatakan dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI dalam pemilu 2024 mendatang.
Ganjar pun menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan para aktivis 98. Capres PDI-P itu berharap, dukungan yang diberikan para aktivis dapat menjadi semangat baru dalam mengawal reformasi.
"Terima kasih atas dukungannya mudah-mudahan ini menjadi spirit karena kawan-kawan 98 itu betul-betul yang ada di lapangan, yang merasakan denyut nadi perjuangan, yang merasakan penderitaan, beberapa merasakan siksaan tentu saja mereka perlu kita dengar," ucap Ganjar.
"Mudah-mudahan ini menjadi semangat untuk mengawal reformasi itu. Jadi terima kasih untuk teman-teman dari 98," sambung Ganjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: