Ukraina Jadi Negara Sponsor Terorisme, Anehnya Tanpa Kecaman Negara-negara Barat
Ukraina secara de-facto telah berubah menjadi negara sponsor terorisme, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam wawancara dengan jurnalis Pavel Zarubin, Minggu (14/5/2023).
Juru bicara tersebut dimintai komentarnya mengenai janji kepala intelijen militer Ukraina, Kirill Budanov, yang bersumpah untuk terus membunuh orang Rusia di mana saja di seluruh dunia. Meskipun bersifat eksplosif, pernyataan tersebut tidak mendapat kecaman dari para sponsor Barat Kiev.
Baca Juga: Bantuan Militer Jerman buat Ukraina Tembus 2,9 Miliar Dolar, Apa Saja Isinya?
"Pernyataan itu belum pernah terjadi sebelumnya. Dan tentu saja, akan aneh jika tidak ada kecaman dari ibu kota Eropa dan Washington. Logikanya, tidak mungkin terjadi tanpa kecaman," katanya, dilansir RT.
Pengakuan Budanov, tambah Peskov, merupakan bukti lebih lanjut bahwa Kiev telah secara langsung mendalangi serangan teroris terhadap warga Rusia.
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa dinas khusus Rusia tahu apa yang harus dilakukan setelah pernyataan semacam itu, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai tindakan balasan yang mungkin dilakukan terhadap kegiatan semacam itu.
Pernyataan kontroversial tersebut dibuat minggu lalu oleh bos Direktorat Utama Intelijen (GUR) Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah wawancara dengan Yahoo News. Budanov sesumbar bahwa "kami telah membunuh orang-orang Rusia" dan akan "terus membunuh orang-orang Rusia di mana pun di muka bumi ini sampai kemenangan penuh Ukraina."
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan apakah GUR ada hubungannya dengan pembunuhan Darya Dugina, seorang jurnalis dan putri filsuf terkemuka Rusia Aleksandr Dugin, tahun lalu. Budanov menepis tuduhan terlibat dalam terorisme, dan menyatakan bahwa apa yang disebut Rusia sebagai "terorisme, kami menyebutnya pembebasan."
Aktivitas teroris yang dikaitkan dengan Kiev oleh Moskow telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan April, misalnya, seorang blogger militer Rusia Vladlen Tatarsky terbunuh di Sankt Peterburg dengan sebuah alat peledak yang disembunyikan di sebuah patung yang diberikan kepadanya dalam sebuah acara. Ledakan itu menewaskan sang blogger di tempat dan melukai lebih dari selusin orang lainnya.
Badan Keamanan Rusia (FSB) menyalahkan ledakan itu pada "dinas khusus Ukraina dan agen-agen mereka, termasuk anggota oposisi Rusia yang menjadi buronan.
Pekan lalu, penulis dan aktivis politik Rusia Zakhar Prilepin menjadi sasaran bom mobil di dekat kota Nizhny Novgorod. Ledakan itu menyebabkan Prilepin terluka parah, dan menewaskan rekan dekatnya, yang berada di dalam kendaraan pada saat serangan terjadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: