Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jusuf Kalla Ungkap Ekonomi Indonesia Masih Didominasi Etnis Tionghoa, Loyalis Ganjar Sebut Ini Cara Memecah Belah Bangsa

        Jusuf Kalla Ungkap Ekonomi Indonesia Masih Didominasi Etnis Tionghoa, Loyalis Ganjar Sebut Ini Cara Memecah Belah Bangsa Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial sekaligus loyalis Ganjar Pranowo, Ade Armando menyayangkan pernyataan mantan wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau JK mengenai etnis Tionghoa.

        “Saya prihatin sekali dengan pernyataan Jusuf Kalla tentang dominasi warga Tionghoa dalam ekonomi Indonesia,” kata Ade melansir dari Cokro TV, Rabu (17/05/23).

        “Buat saya pernyataan semacam ini adalah tipe pernyataan yang membelah Indonesia, membangun kecurigaan atau ketidaksukaan terhadap etnis Tionghoa,” tambahnya.

        Pernyataan itu JK diketahui dia lontarkan pada 12 Mei 2023 lalu, tepatnya di acara halal bihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia atau ICMI.

        Dia bilang lebih dari 50% ekonomi Indonesia dikuasai penduduk etnis Cina, menurutnya di Indonesia penduduk Tionghoa itu hanya 4,5% tapi menguasai ekonomi lebih dari 50% jadi kekuatannya 10 kali lipat daripada jumlahnya.

        Baca Juga: Asyik... AHY Dapat Endorse dari Jusuf Kalla untuk Jadi Cawapres Anies: Mas AHY Punya Kemampuan

        JK kata Ade kemudian berkata minimnya warga Indonesia di dunia usaha adalah masalah besar.

        “JK kemudian nampaknya berusaha kelihatan tidak rasis, dia bilang tentu warga Tionghoa adalah sahabat-sahabat kita yang membayar pajak dan membuka lapangan pekerjaan kata JK,” jelas Ade.

        “Lagi JK bilang ‘mereka tidak salah, yang kurang kita’. Tapi tetap saja seperti saya katakan pernyataan JK ini membelah Indonesia,” tambahnya.

        Menurut Ade, JK jelas menganggap etnis Tionghoa bukanlah saudara etnis-etnis lainnya.

        Baca Juga: Jusuf Kalla (JK) Sebut Koalisi Besar Sulit Terwujud: Tidak Mudah Menyatukan Semuanya

        “JK menganggap etnis Tionghoa sebagai orang asing dia jelas menyatakan etnis Tionghoa sebagai ‘mereka’ dan kata lain bagi JK etnis Tionghoa bukanlah ‘kita’” katanya.

        “JK ini seperti kembali ke masa lalu, disaat warga Tionghoa dianggap sebagai bukan pribumi sementara etnik-etnik lainnya dianggap sebagai pribumi,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: