Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Refly Harun ‘Angkat Topi’ Setelah Mendengar Penjelasan Anies Baswedan Soal BUMN: Ini Isi Pikiran Presiden yang Kita Butuhkan!

        Refly Harun ‘Angkat Topi’ Setelah Mendengar Penjelasan Anies Baswedan Soal BUMN: Ini Isi Pikiran Presiden yang Kita Butuhkan! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ahli hukum tata negara, Refly Harun mengungkap rasa kagumnya kepada calon presiden (capres) Anies Baswedan yang mengemukakan pendapatnya soal cara kerja BUMN. 

        “Jadi kita tahu isi dan kepala Presiden itu seperti apa, isi pikiran calon presiden itu seperti apa. Jangan gimmick mulu, kalau gimmick itu susah ya karena statement yang tidak bisa kita ukur,” kata Refly melansir dari youtube channelnya, Rabu (17/05/23).

        “Nah kalau ini cara berpikir ya kalau Anies berkuasa kira-kira konsepnya tentang BUMN itu,” tambahnya. 

        Anies mengatakan bahwa BUMN bukan hanya mengejar keuntungan profit tetapi BUMN itu yang terutama adalah menyelenggarakan atau melaksanakan fungsi negara.

        Baca Juga: Refly Harun Beberkan Dua Alasan Jokowi Lebih Dukung Prabowo Subianto!

        “Apa itu fungsi negara? ya fungsi negara itu adalah mensejahterakan rakyat yaitu mencerdaskan rakyat, memajukan,kesejahteraan umum, melindungi bangsa,agar ikut dalam perdamaian dan kedamaian dunia,” tambah Refly.

        Jadi fungsi BUMN itu adalah bagian atau tangan negara untuk mewujudkan fungsi atau tujuan bernegara.

        “Jadi BUMN negara punya dua tangan, satu birokrasi dan satunya korporasi. Tapi korporasi di sini tidak seperti korporasi swasta yang mungkin dalam sebagian besar benaknya adalah mengejar keuntungan,” kata Refly.

        “Tapi korporasi negara adalah korporasi yang terutama untuk mewujudkan tujuan bernegara,” tambahnya.

        BUMN menurut Refly bagaikan gadis cantik dengan profit tinggi, jabatannya kemudian dikejar oleh banyak orang karena gajinya tinggi dan timnya besar, bahkan lebih besar dari perusahaan swasta.

        Baca Juga: Pendukung Anies Baswedan Mimpikan Perubahan, Prediksi Denny Darko Tajam: Ngimpi!

        “Sayangnya inilah kekurangannya, makanya gampang rusak. Jadinya orang rame-rame datang ke BUMN itu untuk menggaruk BUMN sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.

        “Bukan lagi melaksanakan atau berfungsi untuk tujuan bernegara, ahkan BUMN itu dijual-jual menjadi perusahaan terbuka dengan perspektif keuntungan,” jelasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: