Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Peluang usai Pandemi, Abong Minta IMA Bantu Dongkrak Perekonomian

        Ada Peluang usai Pandemi, Abong Minta IMA Bantu Dongkrak Perekonomian Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Padang -

        Indonesia Marketing Association (IMA) beserta seluruh anggotanya diharapkan mampu berperan aktif sekaligus memanfaatkan peluang sesuai kompetensi yang dimiliki seiring dengan mulai membaiknya situasi ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19, dengan membantu dan mendorong berbagai sektor ekonomi melalui program kerja yang konkret.

        Hal ini diungkapkan oleh President IMA Suparno Djasmin dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 organisasi yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat, 18-21 Mei 2023. Rakernas kali ini mengusung tema “Entrepeneurial Marketing: Towards Economic Sustainability.” Turut hadir para kepala daerah, mulai dari Gubernur, Walikota serta Wakil Walikota. Baca Juga: Dongkrak Perekonomian, BI Tekankan Pentingnya Pengembangan Kelompok Subsiden

        “Saya berharap bahwa 100 chapter IMA yang tersebar di seluruh Indonesia mampu membuat program yang menggerakkan stakeholder atau pemangku kepentingan dengan program yang konkret, terutama dalam memanfaatkan peluang pasca pandemi Covid-2019,” ungkap Suparno Djasmin sembari menjelaskan bahwa seluruh anggota IMA dapat berkiprah sesuai dengan kompetensi masing-masing untuk mendorong ekonomi di masing-masing daerah.

        Pada acara Rakernas yang diikuti oleh lebih dari 250 anggota yang berasal dari 100 chapter seluruh Indonesia ini, President IMA Pusat menjelaskan bahwa outlook ekonomi global masih kurang menggembirakan, karena kondisi sektor keuangan dunia masih terganggu oleh berbagai hal.

        “Kita lihat berbagai kondisi seperti tergoncangnya Silicon Valey Bank hingga kasus Credit Suisse di Eropa, di samping inflasi yang tinggi di berbagai negara dampak dari inflasi Rusia ke Ukraina serta pengaruh adanya pendemi Covid-19 selama 3 tahun,” kata Suparno Djasmin, yang akrab disapa Abong.

        Namun, lanjut Abong, belakangan ini, inflasi global sudah mulai menurun dikarenakan intervensi dari mayoritas bank central, termasuk The Fed yang terus menaikan suku bunga yang kini mencapai 5%, atau naik selama 10 kali berturut-turut untuk mengendalikan inflasi. 

        Menurutnya, Indonesia masih bisa bertahan dikarenakan tingkat inflasi mulai membaik, yaitu lebih rendah dari akhir tahun 2022, yang saat itu berada di angka 5,5%. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang mengalami perbaikan di angka sekitar Rp 15.000.

        “Situasi makro ekonomi Indonesia yang membaik ini, mengingatkan kita di IMA untuk terus optimis bahwa negara kita sanggup untuk melewati krisis dengan baik dan kita di IMA secara bersama-sama harus bisa menangkap peluang tersebut,” ucap Abong. Baca Juga: Astra Tebar Dana Puluhan Triliun Rupiah, Presiden Direktur Ucapkan Terima Kasih

        Menurutnya, IMA sebagai asosiasi pemasaran yang terdiri dari Akademisi, Professional, Pemerintah dan Pengusaha, perlu berkolaborasi untuk berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia melalui program yang kreatif dan inovatif.

        Dijelaskan bahwa, saat ini, IMA ini semakin besar, anggotanya semakin banyak dan inklusif. “Capaian ini merupakan hasil kolaborasi yang baik dari para pengurus IMA Pusat dan pengurus Chapter dengan melaksanakan beberapa program kegiatan, antara lain meningkatkan jumlah chapter dari 22 chapter aktif menjadi 100 chapter aktif, sedangkan jumlah anggota IMA Chapter dari 1.400 orang menjadi lebih dari 5.400 orang," imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: