Bank Indonesia (BI) memprediksi normalisasi gerak inflasi indeks harga konsumen (IHK) akan terjadi pada kuartal III/2023. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan optimisme itu bersandar pada tren penurunan inflasi dalam beberapa bulan terakhir sejalan dengan stabilisasi harga komoditas pangan strategis dan meredanya tekanan inflasi barang impor.
Perry mengatakan inflasi inti April 2023 melambat dari 2,94% (year-on-year/YoY) menjadi 2,83% (YoY). Hal itu dipengaruhi ekspektasi inflasi dan tekanan imported inflation yang menurun serta pasokan yang memadai dalam merespons kenaikan permintaan barang dan jasa.
Sementara itu, inflasi volatile food turun dari 5,83% (YoY) pada Maret 2023 menjadi 3,74% (YoY) didukung pasokan pangan yang terjaga, di tengah pola kenaikan permintaan musiman selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“BI meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun ini dan inflasi IHK dapat segera kembali ke dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada kuartal III 2023,”Ujarnya. Perry menambahkan bahwa terus menurunnya inflasi sebagai dampak positif dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah.
Sebelumnya BI kembali menahan suku bunga acuannya di level 5,75%. Artinya otoritas moneter telah menahan bunga di level ini selama empat bulan terakhir sejak Januari 2023.Meski demikian, Perry mengaku saat ini pihaknya masih memantau perkembangan sejumlah indikator.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: