Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Stimulus Fiskal dari Utang Harus Digunakan dengan Benar Guna Dorong Pergerakan Ekonomi

        Stimulus Fiskal dari Utang Harus Digunakan dengan Benar Guna Dorong Pergerakan Ekonomi Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Head Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economic and Finance (Indef) M Rizal Taufikurrahman mengatakan, penggunaan utang untuk stimulus fiskal harus digunakan secara benar untuk mendorong pergerakan ekonomi nasional.

        "Stimulus fiskal kita terutama dari utang ini mesti betul-betul dipertimbangkan terkait alokasi, belanjanya," ujar Rizal dikutip dari akun YouTube CNN Indonesia, Minggu (28/5/2023).

        Rizal mengatakan, perencanaan penggunaan keuangan negara yang bersumber dari pinjaman negara lain atau utang tidak boleh digunakan terhadap pogram yang tidak mendorong nilai tambah.

        Baca Juga: Zulkifli Hasan Bertemu Mendag Selandia Baru, Utarakan Komitmen Peningkatan AANZFTA

        Menurutnya, pada saat keluar dari pandemi Covid-19 atau saat pemulihan ekonomi cukup bagus dengan menggunakan dana tersebut untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

        "Kemarin pada saat recovery ekonomi percepatan atau dana PEN yang cukup besar, tetapi saya kira itu bisa mem-buffer ekonomi kita yang masih lebih aman," ujarnya.

        Lanjutnya, kondisi yang kembali normal setelah terjangan pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir, menjadi pertanyaan bagaimana pemerintah dapat mengalokasikan utang agar menjadi lebih efektif dalam menciptakan nilai tambah.

        Selain menciptakan nilai tambah, pengelolaan utang juga harus memberikan situasi yang memiliki efek multiplier besar bagi perekonomian nasional.

        "Jangan sampai kita utang, tapi malah ada SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) dari utang itu karena utang ada SiLPA Rp200 T. Ini menjadi pertanyaan jangan sampai kita utang ternyata tidak dimanfaatkan atau tidak dialokasikan untuk belanja di dalam meningkatkan perbaikan ekonomi nasional," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: