Prabowo Mau Hapus Utang Petani dan Nelayan, Ekonom Nilai Sektor ini Akan Berdampak Positif
Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan akan menghapus utang 6 juta pelaku usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) khususnya petani dan nelayan di Indonesia.
Merespon hal ini, Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede mengungkapkan bahwa rencana Presiden tersebut memiliki beberapa dampak potensial yang signifikan terhadap ekonomi, perbankan dan sektor keuangan.
"Dengan penghapusan utang, UMKM, petani dan nelayan akan mendapatkan kelonggaran likuiditas karena mereka tidak lagi terbebani oleh kewajiban pembayaran utang," kata Josua kepada Warta Ekonomi, Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tetap Terkendali Meski Tembus 425,1 Miliar Dolar AS pada Agustus 2024
Menurut Josua, dengan adanya penghapusan utang UMKM nelayan dan petani maka dapat meningkatkan daya beli mereka dan memberikan modal tambahan untuk investasi atau pengembangan usaha.
"Dengan kondisi keuangan yang lebih stabil, mereka juga dapat menjadi target potensial untuk berbagai jenis kredit usaha, termasuk kredit usaha rakyat (KUR), pinjaman modal kerja, atau kredit investasi," urainya.
Menurutnya, UMKM yang diuntungkan oleh penghapusan utang dapat lebih percaya diri dalam menjalankan usaha dan berpotensi untuk mengembangkan bisnis mereka. Hal ini, lanjutnya, juga bisa berdampak positif pada ketahanan ekonomi lokal, terutama di sektor-sektor padat karya seperti pertanian dan perikanan.
"Dengan kondisi keuangan yang lebih stabil, mereka dapat menjadi target potensial untuk berbagai jenis kredit usaha, termasuk kredit usaha rakyat (KUR), pinjaman modal kerja, atau kredit investasi," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement